Penampakan Masjid Babah Alun Desari yang berarsitektur Tionghoa di Cilandak Barat, Jakarta Selatan (foto: cr02/poskota.co.id) 

Jakarta

Serba-serbi Ramadan di Masjid Bergaya Tionghoa, Masjid Babah Alun Desari yang Didirikan Mualaf Jusuf Hamka

Selasa 20 Apr 2021, 20:19 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Masjid Babah Alun Desari adalah salah satu masjid dengan gaya arsitektur unik. Masjid tersebut dari segi desain bangunannya kental dengan nuansa Tionghoa.

Hal itu tak lepas dari latar belakang pendiri masjid tersebut, yakni Muhammad Jusuf Hamka, seorang pengusaha beretnis Tionghoa yang jadi mualaf pada 1981 silam.

Lokasi masjid itu di pinggir Gerbang Tol Cilandak Utama, Tol Depok - Antasari (Desari). Terlihat masjid tersebut didominasi dengan warna merah dan hijau.

Tentu masjid yang diresmikan pada Agustus 2020 oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan itu memiliki beberapa kegiatan selama bulan ramadan tahun ini.

Salah satu pengurus Masjid Babah Alun Desari, Anastasia Hukom, menjelaskan bahwa di bulan Ramadan ini, Masjid Babah Alun Desari melakukan pembagian takjil dan salat tarawih.

"Untuk sekarang di bulan Ramadan ini antara 50 sampai 80 takjil, per hari. isinya kayak air mineral, takjilnya paling tiga, kayak risol, lontong, kurma," jelasnya saat ditemui Poskota.co.id, di Masjid Babah Alun Desari, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Selasa (20/4/2021).

Pembagian takjil dimulai sekitar pukul 17.30 WIB. Kemudian, kata Anes, pihak masjid juga menerima sumbangan takjil dari pengguna jalan Tol Desari ataupun masyarakat sekitar yang ingin menyumbangkan takjil.

Untuk salat tarawih sendiri, lanjut Anes, digelar dengan protokol kesehatan (prokes) . Bahkan prokes bukan hanya saat tarawih saja, tapi setiap salat pun dilakukan prokes guna mencegah terjadinya penularan virus Covid-19.

"Protokol kesehatannya kita menyediakan hand sanitizer terus nanti merbotnya periksa pakai thermogun dan itu kan di masjidnya (saf) berjarak, enggak dempet kan," ujarnya.

Di sisi lain, Ramadan tahun ini, Masjid Babah Alun Desari kemungkinan tidak menerima sumbangan sembako drive thru seperti yang dilakukan ketika Ramadan tahun lalu.

Jadi, saat Ramadan tahun lalu, Masjid Babah Alun Desari yang kala itu belum diresmikan dan belum bisa dipakai, menerima sumbangan sembako secara drive thru.

"Kalau prosesnya misalnya karena drive thru ya jadi kayak pengguna jalan itu kalau mau nyumbang enggak perlu ke sini, jadi kita sediain tenda, kita serah terima barangnya nanti barangnya itu udah kekumpul semua kita serahkan ke tujuh kelurahan yang ada di Jakarta selatan, kita bagikan ke warga yang memang membutuhkan," jelasnya.

Metode rive thru dilakukan agar tidak Ada kontak fisik yang berpeluang menularkan virus Covid-19 yang sampai sekarang masih mewabah.

Alasan sembako drive thru kini ditiadakan, karena dengan berfungsinya Masjid Babah Alun Desari saat ini, dari pihak manajemen sendiri ingin agar kegiatan bulan Ramadan tahun ini fokus ke pembagian takjil dan pelaksaan salat tarawih.

Adapun alasan lainnya, bahwa pengurus Masjid Babah Alun Desari tak hanya fokus pada mengurus masjid, namun mereka juga bagian dari karyawan yang bekerja di PT Citra Waspphutowa, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi.

Terlebih lagi masjid itu memang ada di area perusahaan itu. Namun, Masjid Babah Alun Desari terbuka untuk umum.

Untuk animo masyarakat yang datang ke masjid, kata Anes, bukan hanya saat Ramadan saja, sebelum Ramadan pun ramai. Mayoritas didominasi oleh pengguna jalan Tol Desari yang menepi sejenak untuk salat.

"Alhamdulillah untuk tahun sekarang banyak yang datang, enggak cuman pas di bulan Ramadan aja, karena kalau udah jam lima sore parkiran udah padat sih, salat magrib aja tuh udah padat," kata Anes yang juga menjabat sekretaris di PT Citra Wasphuttowa itu. (cr02) 
 

Tags:
Serba-serbi Ramadandi Masjid Bergaya TionghoaMasjid Babah Alun DesariDidirikan Mualaf Jusuf Hamka

Administrator

Reporter

Administrator

Editor