"Di sistem kami perusahaan ini tidak terdaftar sebagai perusahaan yang punya izin penempatan," ucapnya.
Benny menambahkan, perusahaan tersebut menggunakan jasa media sosial untuk melakukan perekrutan.
"Ada antara teman diajak dan dijanjikan berangkat dengan alasan biaya berangkat murah dan mereka diiming-imingi bisa terbang," ungkapnya.
Bahkan, dari pengakuan TKI, ada beberapa diantara mereka yang sudah diberangkatkan ke Turki, namun kehidupan TKI disana malah terlantar.
"Jadi jelas mereka yang berangkat secara ilegal adalah mereka yang akan alami berbagai bentuk eksploitasi, kekerasan fisik, kekerasan seksual dan tidak dibayar sesuai harapan mereka, bahkan bisa diperjual belikan ke majikan-majikan lainnya," tutupnya. (cr01)