Betapa terkesimanya saya, ternyata ada naga berbentuk awan sangat jelas muncul diatas matahari. Kelihatan ada hidung, mata, kumis dan tanduk naga.
Kemunculannya tidak begitu lama, hanya sekitar 5 menit saja. Rasa kecewa seketika hilang tergantikan oleh rasa bahagia sampai dengan Dewa mimpi pun saya sudah tidak mau ketemu lagi.
Rasa penasaran belum hilang, saya langsung bertanya kepada seorang fortune teller yang biasa saya panggil Suhu Acai, yang kebetulan saya kenal baik dan tau kehebatannya dalam meramal.
Beliau mengatakan memang benar itu penampakan naga, tidak biasa ada penampakan kepada orang biasa seperti saya, ada keberuntungan dan misteri yang bersifat baik kepada orang yang melihatnya, namun tidak boleh diberitahukan semuanya karena itu adalah rahasia langit.
Setelah kembali ke Jakarta, tidak lama kemudian saya mendapat hadiah lukisan Naga karya pelukis dunia Lee Man Fong dari seorang saudara bernama Sukardi Rinakit.
Beliau mengatakan lukisan tersebut sudah lama tersimpan di gudang dan tidak tau mengapa terpikir mau menghadiahkannya ke saya.
Saya langsung kaget melihat lukisan tersebut. Rupanya naga yang saya lihat di langit Pulau Rupat sangat mirip dengan lukisan yang diberikan oleh beliau baik hidung, mata, tanduk maupun arah pandangan nya sangat mirip.
Mungkin inilah keberuntungan yang dimaksud oleh Suhu Acai tadi, pikir saya dalam hati, betapa beruntungnya saya mendapat lukisan Naga karya pelukis dunia yang apabila dijual, tidak akan kuat saya membayarnya. (sucipto)