JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1442 Hijriah, harga daging ayam, daging sapi, dan telur mengalami kenaikan yang cukup membuat pedagang dan pembeli pusing.
Dari pantauan Poskota di Pasar Koja Baru, Koja, Jakarta Utara pada Minggu (11/4/2021) harga daging ayam kampung jago mengalami kenaikan yang tak tanggung-tanggung, yaitu mencapai Rp160ribu/ekor, yang semula hanya Rp110/ekor.
Sedangkan, untuk harga ayam kampung betina juga mengalami kenaikan seharga Rp90 ribu/kg.
Sedangkan untuk harga daging ayam Broiler (ayam negeri) yang semula seharga Rp40 ribu kini naik menjadi Rp45 ribu/ekor.
Sementara harga daging sapi murni juga mengalami kenaikan Rp20 ribu. Sebelumnya harga daging sapi murni dibanderol dengan harga Rp120 ribu/kg, kini menjadi Rp140 ribu/kg.
Untuk daging sapi khas dalam, mencapai harga Rp140 ribu/kg, daging khas luar Rp130 ribu/kg.
Lalu daging sapi beku dibanderol seharga Rp80 ribu/kg, dan daging paha belakang Rp130 ribu/kg.
Menjelang bulan suci ramadan, harga telur juga perlahan mengalami kenaikan Rp3 ribu/kg. Sebelumnya harga telur dibanderol di harga Rp22 ribu kini naik menjadi Rp25 ribu/kg.
Dedi (43) salah satu pedagang daging ayam mengatakan, kenaikan harga ini lazim terjadi saat menjelang bulan puasa.
"Untuk ayam kampung jago memang biasanya bisa Rp160 ribu seekornya kalau bulan puasa," ujarnya.
Karena jarang diminati oleh pembeli, agar tak mengalami kerugian, dirinya mengurangi stok ayam kampung jago.
"Ya paling kita kurangi, biasanya 10 ekor, paling 3 ekor aja nyetoknya. Kecuali kalau ada yang pesen sebelumnya saya berani bawa banyak," pungkasnya.
Yitno pedagang daging sapi mengatakan, meski kenaikan lazim terjadi di bulan puasa, tapi dirinya bingung dengan permodalan.
"Modal saya kan pas-pasan, adanya kenaikan daging ya jadi pusing juga. Otomatis kita kurangin belanja daging buat dijual," ujarnya.
Yitno menuturkan, alasan kenaikan harga daging sapi menjelang bulan puasa karena tingginya permintaan.
"Alasannya sih permintaan lagi tinghi, sementara stok daging gak ada penambahan," cetusnya.
Sedangkan, Wisem salah satu pengunjung pasar mengatakan dengan naik nya beberapa bahan pokok menjelang puasa, membuatnya pusing mengatur uang belanja.
"Pasti sangat memberatkan kenaikan harga. Memang setiap tahun bulan puasa selalu ada kenaikan harga, tapi sekarang kan lagi sulit ekonomi, kalau bisa pemerintah sering operasi harga lah," ucap dia. (yono)