CAKUNG, POSKOTA.CO.ID - Memasuki hari ketiga bulan puasa, pedagang kolang-kaling di pasang Klender SS, Cakung, Jakarta Timur, mulai cemas.
Pasalnya, dagangan mereka sepi dari pembeli dan omset penjualan mereka di awal tahun terbilang sepi dan diprediski bakal anjlok pada Ramadan 1442 Hijriah.
Bisman, 50, salah satu pedagang kolang-kaling mengatakan, diawal puasa ini sepinya pembeli kolang-kaling semakin terlihat.
Ia pun khawatir merugi karena sejak beberapa waktu terakhir hingga kini omzet jualannya justru anjlok.
"Karena sepi pembeli, jadi omset penjualannya turun sekitar 25 persen, seri tahun kemarin," katanya, Kamis (15/4).
Dikatakan Bisman, meski saat ini harga kolang-kaling yang dijualnya tak berubah atau masih tetap Rp14 ribu perkilogram, namun belum terlihat ada titik terang.
Padahal kolang-kaling sendiri merupakan campuran minuman yang selama ini dimanfaatkan warga dalam berbuka puasa.
"Ini harga nggak naik saja sepi, gimana kalau naik, yang ada bisa kabur semua pembeli," ujarnya.
Menurut Bisman, pada tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19 melanda, pedagang kolang-kaling di Pasar Klender SS pun dapat meraup untung karena banyaknya pembeli.
Namun meski kondisi puasa tahun ini masih sama seperti tahun kemarin, namun perbedaan sudah terlihat.
"Padahal ekonomi masyarakat yang turun akibat Covid-19 sama seperti kemarin, cuma kenapa tahun ini beda ya," ungkapnya.