LEBAK, POSKOTA.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membuat edaran akan adanya potensi cuaca ekstrem pada beberapa wilayah di Indonesia termasuk Provinsi Banten.
Potensi cuaca ekstrem itu diprediksi akan terjadi selama beberapa hari mulai tanggal 3 hingga 9 April 2021.
Pada prediksi BMKG cuaca ekstrem untuk wilayah Banten, khususnya Kabupaten Lebak adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebak, dan potensi angin kencang.
Dalam rilisnya, BMKG menyebut potensi cuaca ekstrem tersebut merupakan hasil dari analisis dinamika atmosfer-laut yang menunjukkan bahwa La Nina masih berlangsung paling tidak hingga Mei 2021 dengan kecenderungan menuju netral.
Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang dapat berkontribusi pada peningkatan awan hujan.
BMKG sebagai Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta mendeteksi adanya adanya 2 (dua) BIBIT SIKLON TROPIS, yaitu bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.
Intensitas kedua Bibit Siklon Tropis tersebut cenderung menguat dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia.
Secara tidak langsung keberadaan bibit siklon tersebut dapat berkontribusi cukup signifikan terhadap peningkatkan labilitas atmosfer dan pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, selain itu dapat mendorong peningkatan kecepatan angin yang berdampak pada peningkatkan ketinggian gelombang di sebagian wilayah perairan Indonesia.
Menanggapi hal itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lebak Febby Rizki Pratama mengimbau warga Lebak untuk selalu mewaspadai potensi cuaca ekstrem itu.
"Bencana alam memang sulit untuk ditebak, untuk itu kami selalu mengimbau warga Lebak untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya mengenai potensi-potensi bencana, " kata Febby kepada Pos Kota, Selasa (06/04/2021).
Katanya, cuaca ekstrem itu bukan hanya hujan dan juga angin kencang, namun juga sambaran petir. Karena mengingat, saat ini tengah berada di musim pancaroba atau musim peralihan, dimana potensi hujan, angin kencang, yang juga dibarengi dengan sambaran petir kerap terjadi.
Untuk itu, Ia mengimbau kepada warga untuk selalu mewaspadai sambaran petir dengan menghindari penggunaan barang-barang elektronik saat hujan lebat yang dibarengi sambaran petir, khususnya didaerah-daerah yang rawan. Karena menurutnya, telah banyak kasus masyarakat yang tersengat sambaran petir itu.
"Cuaca eksrem memang sukit untuk diprediksi dan juga diramalkan. Kami hanya bisa mengimbau, jika terjadi cuaca ekstrem, sambaran petir yang penting masyarakat tidak berada di lapangan terbuka, meneduh dibawah pohon, dan juga menggunakan alat-alat elektronik didaerah rawan sambaran petir. Karena sudah banyak kasus masyarakat yang tersengat sambaran petir karena itu semua, " imbaunya. (kontributor banten/yusuf permana)