LAILATULQADAR atau Malam Kemuliaan adalah malam diturunkannya Al-Qur'an oleh Allah dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah.
Malam ini dilukiskan lebih baik daripada 1.000 bulan. Diriwayatkan, Nabi Muhammad menganjurkan umat Islam mencari malam tersebut pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Mengutip Encyclopedia Britannica, lailatul qadar adalah malam ketika Tuhan (Allah SWT) pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
Kisah Lailatulqadar terekam melalui firman Allah dalam surah Al-Qadr ayat 1-5 sebagai berikut.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Menurut tradisi Islam, Muhammad mendapat wahyu ayat-ayat Al-Quran pertama kali setelah melalui periode perenungan dalam pengasingan.
Dalam salah satu malam perenungannya, ketika lailatul qadar, malaikat Jibril menampakkan diri kepada Muhammad dan memerintahkan sebuah kata "Iqra!" yang artinya bacalah.
Selain peringatan turunnya wahyu Al-Quran, malam lailatul qadar juga bermakna turunnya malaikat ke bumi dengan berbagai tugas untuk memberikan kedamaian, berkah, dan bimbingan ilahi sampai subuh.
Kapan terjadi malam lailatul qadar? Malam lailatul qadar diyakini terjadi pada malam ganjil dalam salah satu dari 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, meskipun perhitungan tepatnya tidak jelas.
Tidak ada satu pun manusia yang tahu pasti kapan hadirnya lailatul qadar. Sebab kehadiran lailatul qadar dirahasiakan oleh Allah. Menurut hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad menyampaikan kepada umatnya untuk bersemangat mencari lailatul qadar di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Keistimewaan lailatul qadar Bulan Ramadhan dinilai sebagai bulan suci bagi umat muslim sebab Lailatul Qadar hanya terjadi pada bulan Ramadhan saja. Artinya umat muslim hanya bertemu dengan malam lailatul qadar setahun sekali.
Mengutip Muhammad Adam Hussein dalam Sukses Berburu Lailatul Qadar (2015), Ibnu Rajab dalam kitab Lathoif Al Ma'arif menjelaskan bahwa hadits dalam musnad Imam Ahmad, sunan An Nasai, dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad bersabda: "Di dalam bulan Ramadhan itu terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Siapa yang tidak mendapati malam tersebut, maka ia akan diharamkan mendapatkan kebaikan." (HR An Nasai No. 2106, shahih). Keistimewaan malam lailatul qadar adalah malam yang penuh kemuliaan di mana seseorang mendapatkan keberkahan berupa pahala berlipat ganda.
Ada beberapa jenis amalan yang bisa dikerjakan seorang muslim. Di antara amalan-amalan tersebut adalah memperbanyak bacaan Al-Qur’an, melakukan zikir, serta membaca doa-doa yang disunahkan pada tempat atau waktu yang mulia.
Mengenai doa ini, dijelaskan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar. "Kami riwayatkan dari sanad yang sahih dalam kitab al-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan lain-lain bahwa Aisyah pernah berkata, "Wahai Rasulullah, andaikan aku mengetahui lailatul qadar, apa yang bagus aku baca?" Rasulullah menjawab, "Bacalah Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’ (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku)."
Amalan di atas sebaiknya tidak hanya dilakukan pada malam hari saja demi mendapatkan lailatulqadar, tetapi juga pada siang hari kala sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Pada malam lailatul qadar ditentukan segala urusan dan peraturan mulai tahun itu sampai tahun berikutnya. Karena keistimewaannya, umat muslim menyambut lailatul qadar dengan khidmat, pengabdian dan doa. Bahkan ada yang menghabiskan malam lailatul qadar dengan melakukan itikaf di masjid.