CIRACAS, POSKOTA.CO.ID - Diketahuinya identitas ZA, 26, (Zakia Aini) yang diduga sebagai terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, petugas langsung bergerak cepat.
Sebuah rumah di Jalan Lapangan Tembak Gang Taqwa RT 03/19 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, langsung disatroni petugas kepolisian.
Berbagai unit kepolisian itu pun terlihat di rumah yang diduga dihuni ZA bersama kedua orangtuanya.
Mulai dari kepolisian berpakaian preman, tim Puslabfor Mabes Polri, hingga berbagai unit kepolisian dengan senjata lengkap tampak berjaga di lokasi.
Garis polisi pun sudah terbentang didepan rumah yang saat ini menjadi perhatian warga sekitar.
Polisi yang ada di lokasi pun terlihat mulai menggali keterangan dari keluarga korban yang ada didalam rumah.
Ada beberapa petugas juga terlihat sibuk untuk mencari barang bukti dari dalam kamar di rumah yang ditempati ZA.
Semua petugas yang ada pun tampak terlihat sibuk di lokasi yang kini dipenuhi warga sekitar.
Bambang, 48, tetangga korban mengatakan, ia membenarkan kalau ZA yang selama ini disebut sebagai terduga teroris tinggal di rumah bercat putih itu.
Dimana wanita yang belum menikah itu memang tinggal bersama kedua orangtua dan saudara kandungnya.
"Memang kalau yang namanya ZA itu tinggal disini, cuma masa dia sih yang disebut sebagai terduga teroris," katanya, Rabu (31/3).
Dikatakan Bambang, selama ini ZA sendiri memang dikenalnya sebagai pribadi yang sangat tertutup.
Pasalnya, ketika ia di rumah, wanita itu selalu mengurung diri didalam kamarnya.
Itu anak memang jarang keluar rumah, lebih banyak didalam. Paling kalau keluar sehari sekali, habis itu sudah diam lagi," ujarnya.
Menurut Bambang, ZA sendiri merupakan bungsu dari lima saudara pasangan M. Ali dan Sutini.
Meski usianya sudah seperempat abad, namun dirinya juga jarang melihat ZA membawa teman prianya.
"Temannya saja nggak pernah kesini, apalagi pacarnya.
Makanya kita nggak pernah lihat bawa teman seumurannya datang ke rumah. Karena memang orangnya sangat tertutup sekali," ungkapnya.
Bambang menambahkan, karena saking tertutupnya, ia juga tak memiliki teman yang seumuran dilingkungan rumahnya.
Meski di wilayahnya ada beberapa gadis yang selama ini sering berkumpul bersama, namun hal itu tidak dilakukan oleh ZA.
"Yang jelas dia itu orangnya sangat tertutup sekali, dan saat kita tahu kalau ZA disebut sebagai terduga teroris, kami pun sangat kaget dan tak percaya atas hal ini," imbuhnya.
Meski begitu, sambung Bambang, ia berharap agar kedua orangtuanya sabar menerima kejadian ini.
Pasalnya, kedua orangtua ZA selama sangat baik kepada para tetangga dan tak memiliki masalah apapun karena semau terjalin dengan baik.
"Kalau orang tuanya nggak masalah sama tetangga, mereka tetap bergaul sama warga sekitar dan bahkan hidup rukun bertetangga," ungkapnya. (ifand)