JAKARTA – Hidup gotong-royong bertetangga masih dilakukan warga di RT 01/04 Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pasalnya, seluruh warga yang ada di lingkungan sekitar menggelar swadaya untuk memperbaiki rumah salah satu warga yang rusak sejak lima tahun belakangan ini.
Adalah rumah milik Yus Ardian (55), yang mendapat perbaikan dari bantuan warga karena bagian atapnya rusak parah.
Upaya itu dilakukan warga sekitar lantaran hingga kini belum ada respon dari aparat pemerintah maupun pihak terkait.
Sehingga pengurus RW dan RT pun melakukan swadaya hingga gotong royong memperbaiki rumah tukang ojek pangkalan ini.
Ketua RW 04 Malaka Jaya, Sularto mengatakannya, upaya yang dilakukan pihaknya untuk saling membantu warga.
Pasalnya, rumah milik Yus Ardian mengalami kerusakan hingga 99 persen dan dapat dikatakan tak layak.
"Karena kondisi itu pun akhirnya kami menggelar swadaya untuk membantu salah satu warga kami," katanya, Selasa (30/3).
Dari hasil swadaya itu, kata Sularto, pihaknya berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp13 juta dari seluruh RT yang ada di RW 04.
Uang yang didapatkan itu digunakan untuk membeli bahan material agar bisa memperbaiki rumah yang rusak parah.
"Akhirnya Sabtu (27/3) kemarin atap rumah pak Yus sudah diperbaiki dan bisa digunakan dengan baik. Nah perbaikannya kita lakukan secara gotong royong," ujarnya.
Dikatakan Sularto, rumah Yus Ardian sendiri bagian atapnya 99 persen rusak parah sejak kurang lebih 5 tahun ini sudah hampir roboh.
Meski sebelumnya sudah memberikan surat ke Kelurahan untuk meminta bantuan, namun hal itu tak membuahkan hasil.
"Karena kami khawatir nanti rusak tambah parah, makanya kami ambil keputusan untuk swadaya dan memperbaiki rumahnya," imbuhnya.
Dengan rumah yang sudah diperbaiki, kata Sularto, diharapkan hal itu bisa sedikit meringankan beban Yus.
Pihaknya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur dan warga yang peduli serta membantu gotong royong warga hingga terwujud perbaikan atap rumah.
"Mudah-mudahan pak Yus dapat kembali merasakan aman, nyaman berteduh tidak takut lagi kepanasan dan kehujanan serta tidak takut lagi atapnya roboh," ungkapnya.
Gotong rotong dan swadaya yang dilakukan warga itu, sambung Sularto, merupakan bukti kerukunan bertetangga di wilayahnya sangat kental.
Pasalnya, rusaknya salah satu rumah warga menjadi tanggung jawab kita sebagai saudara yang paling dekat.
"Mudah-mudahan selanjutnya pemerintah terkait juga ikut tergerak hatinya untuk memperhatikan warganya,” tukasnya. (Ifand)