JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kuasa Hukum Brigadir Cornelius Siahaan alias Bripka CS, Henry Badiri Siahaan merasa kecewa saat rekontruksi kasus penembakan di RM Cafe, Cengkareng, Jakarta Barat yang digelar pada Senin (29/03/2021).
Menurutnya ada tindakan intervensi dari oknum aparat yang menanyakan ke arah mana tembakan pertama kali Cornelius mengenai tubuh Anggota TNI Martinus Siahaan.
Dalam melakukan tembakan, Cornelius mengaku lupa karena ia dalam keadaan mabuk akibat pengaruh minuman keras. Namun, Henri tidak menyebutkan secara detail siapa yang dimaksud melakukan intervensi.
"Sedikit melalukan intervensi. Diarahkan dikatakan ditembak ke arah mana. Klien kami mengatakan lupa," ujarnya kepada wartawan, Senin (29/03/2021).
Meski begitu, Henry menegaskan bahwa pihak kepolisian sudah bekerja secara profesional adegan demi adegan yang di gelar.
"Mereka (polisi) sudah melakukan fungsinya," paparnya.
Selain itu, Henry menambahkan tidak ada yang janggal dengan rekonstruksi yang diperagakan sebanyak 51 adegan kepada kliennya itu.
"Kami ingin kasus ini tidak ada rekayasa dan intimidasi. Siapapun. Kita percayakan kepada polisi. Tidak boleh aparat lainnya melakukan intervensi. Menurut pengamatan kami tadi, ada intervensi. Sampai tadi klien kami itu sampai sedikit yang mungkin agak takut dengan hadirnya mereka," tegasnya.
Henry menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan tim kuasa hukum untuk menentukan langkah pembelaan kepada kliennya. Ia juga akan membahas apa fungsi aparat lain dalam rekonstruksi yang berlangsung hari ini.
"Kami sebagai kuasa hukum tetap konsekuen melakukan pembelaan terhadap klien kami. Karena di dalam ruangan itu ada beberapa oknum hadir di situ. Artinya kehadiran nya itu untuk apa. Polisi harus berikan kewenangan kepada polisi. Kami mungkin akan melakukan mengirim surat ke Pangdam dan Panglima untuk pertanyakan oknum itu," tandasnya.
Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi Bripka Cornelius Siahaan (CS) di Raja Mura Kafe, Cengkareng Jakarta Barat pada 25 Februari 2021 lalu.
Akibat peristiwa tersebut, tiga orang tewas ditempat akibat penembakan brutal itu. Sementara, satu orang lainnya mengalami luka. (cr01)