Alternatif lain agak menghindari sekolah dengan jarak yang jauh adalah sekolah di pesantren. Namun orang tua Adul terkendala biaya. "Iya, pengennya mondok di pesantren, tapi kami takut mahal," ujar Dadan.
Selain sebagai penyandang disabilitas fisik, Adul juga memiliki sakit Hernia yang belum sempat tertangani.
Oleh karena itu, Kementerian Sosial melalui Balai Disabilitas Phala Martha di Sukabumi akan mengambil langkah merenovasi rumah dan jalan menuju rumah agar aksesibel untuk Adul saat menggunakan alat bantu adaptif dan berkoordinasi dengan tim Balai Besar Disabilitas Prof. Dr. Soeharso Surakarta untuk melakukan terapi dan penyediaan alat bantu yang adaptif.
Baca juga: Mensos Minta Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Ditingkatkan Sesuai Standar
Kemensos juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi bagi keberlanjutan pendidikan Adul dan memberikan bantuan tindakan medis operasi penyakit hernia yang dideritanya. (tri)