Model Monica Indah Ingin Perbesar Payudara, Malah Jadi Korban Malpraktik Abal-Abal

Selasa 16 Mar 2021, 16:33 WIB
Monica Indah. (instagram/@moonicaindah)

Monica Indah. (instagram/@moonicaindah)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bukannya payudara seksi yang didapat, model Monica Indah malah jadi korban filler payudara abal-abal.

Gara-gara itu, ia menilai bagian tubuhnya itu sudah cacat.

Model seksi kelahiran 30 April 1998 itu didiagnosa mengalami mastitis dan telah menjalani dua kali operasi untuk mengeluarkan cairan filler tersebut.

"Aku stres setiap hari, pas lihat teman aku yang selebgram jadi bagus. Aku nggak tahu bahayanya filler payudara ini. Aku nyesel seumur hidup, karena sudah nggak bagus lagi. Payudara aku sudah catat, sudah nggak indah lagi kayak dulu," tutur Monica Indah, Selasa (13/3/2021).

Monica Indah sampai terpikir soal calon suaminya kelak.

Model seksi itu takut para pria enggan lagi mendekatinya.

"Aduh aku kepikiran calon suamiku nanti gimana. Biar orang tahu semuanya bahayanya. Aku mau mati gara-gara masalah ini," ujar Monica.

Monica Indah mengaku sampai sekarang geram dengan dua dokter kecantikan yang menanganinya. Bukannya meminta maaf, wanita berpostur 165 cm itu malah diancam mau dipolisikan.

Baca juga: Ruang Kabin Bisa Distel 4 Model, Honda City Hatchback RS Siap Gantikan Honda Jazz

"Aku geram kok nggak mau minta maaf. Dia malah mau nuntut aku, karena aku katanya pencemaran nama baik. Aku pernah post foto mereka sama nomor HP-nya," tutur Monica.

Monica Indah diketahui melakukan tindakan filler payudara usai melihat rekannya seorang selebgram kaya melakukan filler bokong.

Di situ ia melihat hasilnya begitu bagus.

Monica Indah kemudian menghubungi dua dokter kecantikan itu.

Sampai ia filler payudara pada November 2020, tapi beberapa minggu kemudian dirinya mengalami masalah.

Monica Indah harus membayar mahal untuk penyembuhan gara-gara filler tersebut. Ia mengaku sampai menghabiskan lebih dari Rp200 juta.

"Aku tuh filler murah cuma Rp14 juta, tapi pengobatannya mahal banget sampai Rp200 juta, tapi belum kelar," pungkasnya. (mia)

Berita Terkait

News Update