Proses pembuatannyapun cukup mudah, 10 gram fluro ADB cannabinoid dilarutkan dengan 1 liter alkohol dan kemudian digunakan untuk merendam tembakau untuk dijadikan tembakau gorila. Proses pengeringan berlangsung selama 3 hari dan tembako gorila siap diedarkan.
"Dari satu kali produksi, saya bisa menghasilkan 600 gram tembakau gorila. Setiap 10 gram saya menjualnya seharga Rp 700 ribu. Dengan modal Rp 12 juta, saya bisa mendapat keuntungan mencapai Rp 30 juta sekali produksi," terangnya. (kontributor banten/rahmat haryono/tri)