“Estimasi kami dari tanman jagung manis sekitar 2 hektar ini bisa panen sekitar 50 ton. Kalau kurang dari itu berarti persoalan kurang pupuk,” ungkapnya.
Diakui Danya, persoalan pengairan dan hama kambing yang menjadi persoalan utama dalam menanam jagung dan padi sudah tidak menjadi persoalan lagi sejak adanya dukungan kerjasama dari TNI.
“Persoalan kambing yang sering masuk ke tanaman kami sudah dengan baik diselesaikan, padahal sebelumnya kami sering cek-cok dengan warga. Begitu juga dengan persoalan pengairan yang dulu susah, kini sudah teratasi. Tapi kini muncul persoalan mahalnya harga pupuk,” jelasnya. (kontributor banten/luthfillah/mia)