Agus menjelaskan, untuk 1 kilogram strawberry harganya Rp. 40.000. “Kita juga sediakan wadah kecil, yang satu wadahnya bisa ada 5 strawberry yang besar, harganya cuma Rp. 2.500 aja," katanya.
Kebunnya juga menjual jual bibit, yang satu bibitnya dihargai Rp 5.000 saja.
Lebih jauh, Ia mengatakan, saat ini kebunnya masih di isi juga dengan tanaman sayur-sayuran lain seperti terong, dan cabai.
Baca juga: Wuih, Belanja Sayur di P2L Kepulauan Seribu Bisa Langsung Petik Sendiri di Kebun
Namun, kedepannya tanaman sayuran tersebut akan digantikan oleh strawberry. Hal tersebut dilakukan karena dirinya dan kelompok tani akan berfokus dalam budidaya strawberry, dan mewujudkan Desa Citorek Tenggah, menjadi sentra Strawberry di Banten.
"Insya Allah kita akan fokus dalam berbudidaya strawberry ini, " tandasnya.
Sementara itu, Desy Amalia wisatawan asal Tanggerang mengaku senang saat berkunjung ke kebun stroawberry milik para kelompok tani di Desa Citorek Tenggah itu.
Menurutnya, selain suasana kebun yang masih asri, rasa strawberrynya juga tidak kalah dengan dengan strawberry di daerah lainnya.
Baca juga: Kebun Kampung Tangguh Jaya, Cipinang, Menghasilkan Panen Dua Kali Dalam Sebulan
"Kita dapat info kalau ada kebun strawberry di sini, makanya langsung berangkat. Dan seneng banget pas sampai disini, stroberrynya juga pada manis, engga ada yang busuk, " katanya.
"Harapanya, semoga kebun ini bisa semakin luas, biar waktu panen bisa lebih banyak pengunjungnya," imbuhnya. (kontributor banten/yusuf permana/tri)