Penyaluran Bansos DKI Dinilai Terbaik, Poros Rawamangun: Selain Bantuan Tunai Harusnya Juga Ada Sembako

Kamis 11 Mar 2021, 00:10 WIB
Ketua Poros Rawamangun, Rudy Darmawanto bersama wakilnya Defdi Wijaya Putra dan Gatra Vaganza, Manajer Umum dan Humas PD Pasar Jaya.(Ist)

Ketua Poros Rawamangun, Rudy Darmawanto bersama wakilnya Defdi Wijaya Putra dan Gatra Vaganza, Manajer Umum dan Humas PD Pasar Jaya.(Ist)

Dia berharap,  Kepala Dinas Sosial yang baru ini bisa menjembatani kepentingan pemda dengan masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pada kesempatan itu, Rudi mengusulkan agar bantuan ke masyarakat tidak hanya dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) tapi dalam bentuk sembako.

"Usul kita, kalau bisa jangan hanya BLT saja namun sembako juga penting,” usulnya.

Baca juga: KPK Geledah Rumah Anggota Fraksi PDIP DPR Ihsan Yunus Terkait Kasus Korupsi Bansos

Menurutnya, jika bansos tunai dan bansos natura berjalan maka kehidupan pasar di Jakarta juga bisa hidup sehingga inflasi bisa terjaga serta pedagang juga bisa senang karena bisa menjual barangnya meskipun itu melalui pola kebijakan pemda dengan memberikan bansos natura bukan hanya soal BLT semata. 

"Meski nilai bansos BLT dan bansos natura sama dan pasti sama namun pengguna dan manfaatnya lebih cepat natura. Uang tunai itu rentan untuk belanja konsumtif bukan untuk kepentingan dapur atau rumah tangganya. Poros Rawa Mangun lebih setuju kalau BLT itu diberlakukan hampir sama dengan tahun 2020 dengan bansos sembako karena itu lebih bermanfaat, jauh lebih efektif.  Dengan bansos sembako itu maka pasar-pasar di Jakarta itu bisa hidup," terangnya.

Sementara itu Gatra Vaganza, Manajer Umum dan Humas PD Pasar Jaya yang hadir dalam kesempatan itu menuturkan, dengan adanya vaksinasi dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) membantu menimbulkan kembali kepercayaan masyarakat untuk tidak lagi ragu kembali ke pasar tradisional. 

Baca juga: Anggaran Bansos Bencana Banjir Kurang, Dinsos Tangerang Ajukan Tambahan Dana Rp1 Miliar

"Dengan adanya vaksinasi oleh Kemenkes ini bisa membangkitkan lagi kepercayaan masyarakat untuk tidak ragu kembali ke pasar tradisional yang dampaknya bisa menghidupkan lagi perekonomian khususnya di Jakarta dalam sektor UMKM," tutup Gatra.(tri)

Berita Terkait
News Update