PANDENGLANG, POSKOTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menargetkan pada bulan Juli 2021 nanti, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di seluruh sekolah akan kembali memulai pembelajaran tatap muka.
Hal tersebut menyusul keputusan pemerintah pusat membuka sekolah tatap muka pada Juli 2021 nanti.
Sekretaris Dindikbud Kabupaten Pandeglang Sutoto mengatakan, saat ini, Pemkab sendiri sudah siap 100 persen untuk melaksanakan KBM tatap muka.
"Kalau dilihat, kita sebetulnya sudah sangat siap 100 persen. Pas kemarin awal semester genap itu juga kalau dibolehkan sama pemerintah, kami sudah siap buka KBM tatap muka," kata Sutoto saat dihubungi wartawan melalui telepon selulernya, Senin (08/03/2021).
Ia mengatakan, pelaksanaan KBM tatap muka tersebut tentunya akan dilakukan dengan sarana dan prasana yang mendukung penerapan protokol kesehatan (Prokes)
"KBM tatap muka itu akan dilakukan dengan memerhatikan prokes nulai dari penyediaan sanitasi hingga pengurangan jumlah siswa saat belajar di kelas sampai 50 persen. Guru juga sudah dilatih bagaimana teknik belajar saat new normal nanti, bisa dibilang 100 persen sudah siap," ujarnya.
Sutoto mengungkapkan, bahwa dalam pelaksanaan KBM daring dimasa pandemi covid-19 ini, pihaknya kerap mendapatkan curhatan dari orang tua murid yang mengeluh dan menilai pelaksanaan KBM daring itu tidak efektif.
"Tapi yang kontra juga ada, karena sudah mulai enjoy dan paham sama digitalisasi. Tapi memang banyak yang ngeluh, apalagi yang orang tuanya sehari-hari bekerja dan enggak ada di rumah. Mereka pada ngomong, mending sekolah dibuka aja, pak, kewalahan soalnya kalau belajar di rumah terus," paparnya.
Baca juga: Bupati Isyaratkan KBM Tatap Muka di Purwakarta Mulai Juli Mendatang
"Prinsipnya, kami tahun ajaran baru mau tatap muka ataupun kembali lagi belajar online, kami sudah siap. Hanya tinggal menunggu persetujuan saja, yang kita tidak inginkan guru itu tidak bekerja, tidak memberikan pembelajaran kepada siswa," pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemerintah tengah mempersiapkan sekolah tatap muka yang direncanakan akan mulai dilakukan pada Juli 2021, mendatang. Keputusan ini dilakukan setelah 5,5 juta guru dan dosen selesai divaksinasi virus corona (COVID-19) pada akhir Juni 2021.(yusuf/tri)