JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth menyoroti rencana penataan trotoar 10 ruas jalan Ibu Kota oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov).
Pria yang akrab disapa Kent itu meminta kepada Dinas Bina Marga tak perlu melakukan penataan trotoar di Ibu Kota hingga menelan anggaran Rp100 miliar. Alangkah baiknya, jika anggaran tersebut dialihkan untuk penanganan Pandemi Covid-19 yang sudah satu tahun mewabah di Jakarta.
"Untuk apa dilakukan penataan trotoar di tengah pandemi Covid-19 seperti ini? Anggaran Rp100 miliar itu besar loh, lebih baik anggaran tersebut bisa dialihkan ke penanganan Covid-19 di Jakarta, berupa Bantuan BLT untuk Masyarakat yang membutuhkan," kata Kent dalam keterangannya, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Dinas Bina Marga DKI Gandeng PT Adhi Karya, Perbaiki Jalan Berlubang di Jalan H.R Rasuna Said
Ia pun menilai pembangunan trotoar bukan kegiatan yang mendesak. Sebab pembangunan trotoar itu dilihat tidak mengatasi tetapi malahan akan menambah kemacetan di Jakarta.
"Kenapa yang harus diprioritaskan itu penataan trotoar, seharusnya yang dijadikan prioritas adalah kebutuhan warga di tengah pandemi dan penanganan banjir," tegas Kent.
Kepala Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta ini juga menambahkan, saat ini banyak warga Jakarta yang tak mampu tidak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Pasalnya, BLT yang disalurkan Pemprov DKI Jakarta tidak merata ke seluruh lapisan masyarakat.
"Data tersebut saya dapatkan ketika mendengar keluhan warga saat reses di wilayah Jakarta Barat, banyak permasalahan yang harus diselesaikan, salah satunya penerimaan BLT yang tak merata. Kasihan warga saat ini sangat butuh bantuan di tengah pandemi Covid-19. Jadi saya minta Pemprov DKI jangan aneh-aneh deh dengan membuat perencanaan pembangunan seperti penataan trotoar yang dianggarkan Rp100 miliar," tuturnya.
Baca juga: Wuih, Trotoar di Jalan Raden Saleh Bakal Dirombak Agar Ramah Difabel
Menurutnya, lebih baik anggaran tersebut bisa dialihkan untuk yang lebih bermanfaat bagi warga Jakarta.
"Belum ada urgensinya melakukan penataan trotoar. Nanti jika banjir lagi trotoar akan kembali rusak. Lebih baik penataan trotoar ditunda terlebih dahulu, dialihkan untuk yang lebih urgent saja seperti penanganan Covid-19 yang membutuhkan anggaran besar, serta penanganan banjir," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana menata trotoar di 10 ruas jalan Ibu Kota. Penataan ini menelan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta 2021 senilai Rp100 miliar.
Baca juga: Sosialisasi Penataan Trotoar Belum Dilakukan, Ini Kata Anies
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, pihaknya sedang melakukan pematangan rencana penataan trotoar. Rencananya penataan ini dieksekusi serentak pada Mei 2021 mendatang.
Penataan awal trotoar itu akan dilakukan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dimulai dari Jalan Senopati hingga Jalan Suryo, Jalan Woltermonginsidi, hingga Jalan Trunojoyo dan Jalan Gunawarman. Kemudian, penataan akan dilanjutkan di sejumlah ruas jalan di wilayah lain. Berikut ini rinciannya:
Jakarta Barat
- Jalan Duri Kosambi
Jakarta Selatan
- Jalan Tebet CS, Jalan Tebet Raya (lanjutan)
- Jalan Senopati hingga Jalan Suryo
- Jalan Woltermonginsidi hingga Jalan Trunojoyo
- Jalan Gunawarman
Jakarta Pusat
- Jalan Kesehatan
- Jalan Raden Saleh
Jakarta Barat
- Kawasan Puri, Jalan Puri Wangi
Jakarta Timur
- Jalan Layur
Jakarta Utara
- Area sekitar Jakarta International Stadium, Jalan Sunter Permai Raya - Jalan Danau Sunter Barat.
(*/ys)