Mul, Pedagang daging sapi di Pasar Slipi  Kemanggisan, Jakarta Barat. (Cr01)

Jakarta

Sejumlah Pedagang Daging di Pasar Slipi Terpaksa Tutup Lapak Imbas Kenaikan Harga

Kamis 04 Mar 2021, 15:49 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beberapa pedagang daging sapi di Pasar Slipi, Kemanggisan, Jakarta Barat gulung tikar akibat hantaman pandemi Covid-19 hingga kenaikan harga daging yang terus melonjak.

Mul, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Slipi mengaku, rekan sesama pedagang daging sapi terpaksa tutup lantaran tidak mampu membayar sewa, sebab pendapatan tidak menutup untuk modal dan sewa lahan.

"Semenjak Covid-19, gak mampu bayar meja sewa, yang dagang gak sesuai pengeluaran, jadi pada mental kerja lain," ujarnya saat ditemui di Pasar Slipi, Kamis (04/03/2021).

"Ini tinggal berdua dari berlima penjual daging," tambahnya.

Baca juga: Harga Masih Tinggi, Pedagang Daging Sapi Pilih Kurangi Stok Penjualan

Sementara itu, untuk menyiasati agar tetap berjualan di tengah pandemi Covid-19, Mul mengaku terpaksa mengurangi stok daging sapi.

"Ya ngukur aja stoknya, dulu 60 kilo, sekarang 20 sampai 30 kilo. Kadang abis kadang engga," paparnya.

Pria yang sudah 40 tahun berjualan daging di pasar Slipi ini mengaku, bahwa kenaikan harga daging sudah mencapai puncak.

"Paling parah ya ini 130 ribu (perkilo), Covid ini paling parah," jelasnya.

Baca juga: Harga Daging Sapi Kembali Melambung Tinggi, Pedagang di Pasar Tomang Barat Ngeluh Sepi Pembeli

Mul menegaskan, kenaikan harga daging bisa saja mengalami kenaikan lagi saat menuju hari raya lebaran.

Untuk itu, dirinya berharap supaya harga daging bisa normal seperti biasa. Sebab jelang lebaran nanti diperkirakan harga daging akan naik lagi.

"Pengen maju kaya normal lagi 120 ribu (perkilo) lah supaya kita ada lebihnya gitu, yang motong juga kan dampaknya ke pasar, soalnya ini harga sapinya tinggi melebihi lebaran," tandasnya.

Harga telur ayam di Pasar Slipi, Kemanggisan, Jakarta Barat mengalami kenaikan. menyusul harga bahan pokok juga sedang melambung tinggi.

Pedagang telur ayam di Pasar Slipi, Ari (41) mengatakan harga telur ayam mengalami kenaikan setiap harinya secara bertahap.

"Kalo telur ayam kan saya ngambil dari agen juga, dari agen itu memang setiap harinya naik," ujar Ari kepada poskota, Kamis (04/03/2021).

Baca juga: Harga Telur Ayam Kembali Merangkak Naik

Ari menuturkan saat ini harga telur satu petinya berada di kisaran Rp330.000.  Padahal sebelumnya harga telur ayam se peti seharga 315 ribu.

"Tiga hari yang lalu se peti itu 315 ribu (se peti), beaoknya naik 316 ribu, besoknya naik 330 ribu (sampai hari ini)," papar Ari.

Kenaikan harga telur ayam ini tentu sangat mempengaruhi daya beli konsumen dan pendapatan pedagang telur ayam.

Ari menambahkan meski tidak mengalami kerugian, namun ia mengaku omzetnya menurun sejak harga telur ayam tinggi.

Baca juga: Kenaikan Harga Bahan Pokok Berimbas Pada Pemilik Rumah Makan Padang, Kini Memilih Mengurangi Jumlah Belanja

Ari lebih memilih tidak menaikkan harga telur ayam dagangannya lantaran takut para pembeli beralih ke pedagang lain.

"Kalo dari agen se peti 315 ribu berarti sekilonya 22 ribuan, ya kita paling ambil untung 2 ribu-3 ribuan," jelasnya.

"Engga rugi si cuma untunya tipis aja karena gimana ya karena kalo terlalu mahal juga kan orang lebih memilih beli di warung-warung dekat ya," tambahnya.

Selain itu, Ari mengatakan bahwa banyak konsumen yang mengeluh ketika harga ayam telur naik.

"Ngeluh aja harga mahal gitu sama kaya di warung gitu, karena kalo orang ke pasar pasti mikirnya lebih murah kan," papar Ari.

Ari berharap harga kebutuhan pokok terutama telur ayam bisa segera kembali normal.

"Harapannya harga turunlah, harga stabil, harga wajar karena memang kalo kaya gini sepi jatohnya, terutama lagi pandemi gini makin sepi," tandasnya. (cr01/tha)

Tags:
pedagang-daging-di-pasar-slipiPedagang Dagingpedagang-daging-tutup-lapakKenaikan Harga Daging Sapiharga-daging-melambung-tinggi

Reporter

Administrator

Editor