Guru Mulai Divaksin, KPAI Ingatkan Pemerintah Tetap Hati-hati Buka Sekolah Tatap Muka

Jumat 26 Feb 2021, 13:56 WIB
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti. (ist)

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti. (ist)

JAKARTA, POSKOGTA.CO.ID - Pemerintah menargetkan akhir Juni 2021 sebanyak 5,5 juta guru dan dosen selesai divaksinasi virus Covid-19.

Pemerintah berharap usai vaksinasi sekolah kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, sudah lama siswa tidak belajar tatap muka di sekolah.

Baca juga: Anggota DPR RI Ternyata Sudah Jalani Vaksinasi Covid-19 Sejak 23 Februari, Pelaksanaan Berjalan Tertutup

Target Kemdikbud, setelah Juni 2021 para pendidik dan tenaga kependidikan selesai di vaksin Covid-19, maka pada Juli 2021 sekolah tatap muka akan dimulai. 

Atas rencana Mendikbud Nadiem akan membuka sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022 pada Juli  yang akan datang setelah para guru mendapakan vaksin. 

"Mengapresiasi Pemerintah Jokowi yang sudah memprioritaskan pemberian vaksin kepada pendidik dan tenaga kependidikan. Hal ini adalah bentuk kepedulian pemerintah pada para guru yang merupakan garda terdepan dalam melayani proses pembelajaran kepada peserta didik," Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti, JUmat (26/2/2021).

Pihaknya, mendorong pemerintah untuk merancang pengujian vaksin untuk usia anak  agar herd immunity atau kekebalan kelompok terwujud.

Kekebalan kelompok adalah perlindungan secara tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap infeksi.

"Baik melalui infeksi sebelumnya atau vaksinasi, sehingga individu yang tidak kebal ikut terlindungi. Herd immunity sulit terwujud jika hanya pendidik dan tenaga kependidikan yang divaksinasi. Vaksin dimasukan ketubuh untuk membantu sistem imun mempelajari virus dan melawannya tanpa harus sakit," katanya. 

KPAI juga mendorong para pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah di vaksin tetap  harus melakukan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

Baca juga: Komisi VII DPR Mulyanto Dorong Pengembangan Vaksin Nusantara, Sebagai Alternatif Penanganan Covid-19

Jangan mengira setelah ada vaksin berarti akan bebas, tidak pakai masker lagi dan abai menerapkan 3 M, karena ini masih  pandemi  Covid-19. 

"Vaksin akan diberikan kepada masyarakat secara bertahap karena jumlah vaksin masih terbatas. Alhasil, masih akan banyak orang yang belum divaksin sehingga virus tetap dapat menyebar dan berisiko menginfeksi siapa saja. Berdasarkan teori, suatu wilayah dapat dikatakan bebas dari penyakit jika sudah terjadi kekebalan kelompok atau herd immunity. Kondisi ini bisa dicapai dengan pemberian cakupan vaksin mencapai 90 persen," ucapnya.

Meski para pendidik dan tenaga kependidikan sudah divaksin, namun Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tetap harus memastikan penyiapan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 secara ketat.

Baca juga: Komisi VII DPR Mulyanto Dorong Pengembangan Vaksin Nusantara, Sebagai Alternatif Penanganan Covid-19

Karena saat PTM sekolah-sekolah harus dipastikan sudah menyiapkan infrastruktur dan Protokol Kesehatan/SOP Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di satuan pendidikan demi melindungi warga sekolah, terutama peserta didik, mengingat vaksin Covid-19 untuk anak-anak belum tersedia. 

"Pastikan 5 Siap, yaitu siap daerahnya, siap sekolahnya, siap gurunya, siap orangtuanya, dan siap anaknya. Jika salah satu tidak siap, maka tunda buka sekolah tatap muka karena akan berpotensi menjadikan sekolah sebagai kluster baru. Harus dipastikan juga bahwa kasus Covid-19 di wilayah itu sudah landai," pungkas Retno. (rizal/ruh)

Berita Terkait
News Update