Ida mengakui pandemi Covid-19 ini menjadi pukulan yang cukup berat di tengah posisi dirinya mulai akan memperbaiki permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia.
"Pada bulan Maret 2020, angka pengangguran kita naik dari 4,9 juta menjadi 6,9 juta. Bahkan rilis terakhir dari BPS, sampai September kemarin total angka pengangguran kita naik tajam sampai 9,5 persen," jelasnya.
Baca juga: Menaker Memberikan Apresiasi Kepada Perusahaan yang Tetap Pekerjakan Pekerjanya di Masa Pandemi
Secara umum, lanjut Ida, jumlah tenaga kerja masyarakat Indonesia yang terdampak pandemi sebanyak 29,12 juta. Kondisi ini tentu menjadi tantangan yang sangat luar biasa untuk kembali meningkatkan SDM ketenagakerjaan.
"Pelatihan di BBPLK ini harus bisa menjawab untuk kepentingan masyarakat. Harus mampu membangun sinergitas, karena kami tidak ingin menyumbangkan kemiskinan," tuturnya.
Ida menjelaskan Indonesia mempunyai bonus demografi yang bagus dalam mengelola ketenagakerjaan. Untuk itu jangan sampai kalah dengan negara Jepang dan Korea, yang secara demografi Indonesia yang lebih diuntungkan.
"Mari sama-sama bekerja dengan memerlukan sinergisitas lebih baik lagi," harapnya. (luthfi/kontributor/ys)