JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, menegaskan ada tiga penyakit menular dan mematikan di dunia, dan Indonesia adalah jagoannya.
"Indonesia juara ketiga paling banyak penyakit TBC, setelah China dan India," kata Suharso acara pembukaan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekbang) Tahun 2021, di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis pagi (25/02/2021).
Acara yang berlangsung secara daring itu juga dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, para gubernur seluruh Indonesia yang mengikuti secara virtual, termasuk pejabat dari berbagai instansi.
Suharso menegaskan ada 11 orang yang meninggal dunia akibat penyakit TBC setiap jam. "TBC bukan hanya penyakit yang ada di kampung atau di desa, tapi sudah hijrah ke kota," kata Suharso.
Baca juga: Masyarakat Diminta Tetap Waspada Adanya Penyerta Covid-19 Seperti TBC
Bahkan, menurut dia, di rumah sakit umum seperti, RSCM, Rumah Sakit Hasan Sadikin di Bandung dan juga RS Dr Sutomo di Surabaya banyak merawat penyakit menular ini.
Sebab itu, lanjut Suharso, dirinya mengingatkan para kepala daerah untuk konsen terhadap TBC. "Setelah kita menghadapi pandemi Covid-19, atau secara bersamaan juga menangani TBC," kata Suharso.
Dia menilai kalau kita bisa menghadapi pandemi dengan baik mestinya PR kita untuk menekan laju TBC bisa lebih mudah karena tidak terlalu susah, masa inkubasi TBC itu sekitar 6 bulan sampai satu tahun kalau virus corona inkubasinya 3-4 hari.
Ia menambahkan setelah TBC, Indonesia juga juara dalam penyakit malaria. Selain itu, Indonesia juga jagoan pada posisi ketiga untuk penyakit kusta setelah Brasil dan India.
Baca juga: Kartun Editorial: Bukan Cuma Corona, TBC juga Perlu Perhatian
Suharso menerangkan bahwa penyakit - penyakit tersebut sudah ada ratusan juta tahun yang lalu tapi masih ada di negeri kita.
Suharso mengingatkan jangan sampai kita kehilangan lost generation akibat penyakit tersebut. Sebab itu, untuk mencegahnya perlu dilakukan imunisasi dasar lengkap, salah satunya BCG untuk melindungi diri dari TBC.
Secara nasional, lanjutnya, imunisasi dasar lengkap baru mencapai 57 persen, sementara negara tetangga sudah mencapai 90 sampai 100 persen.
Baca juga: Awas! TBC Mengintai di Tengah Pandemi Corona
"Kita ingin naik jadi 100 persen. Ini menjadi tugas kepala daerah untuk memastikan rakyat di daerah khususnya para bayi yang berusia di bawah lima tahun untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap," pinta Suharso.
(johara/tri))