JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa perekonomian nasional sudah berada dalam tren pemulihan dari Pandemi Covid-19.
Airlangga mengatakan, tren pemulihan juga terlihat dari beberapa data indikator perekonomian nasional. Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional masih dipatok pada angka 4,5%.
"Optimisme pemulihan ekonomi diharapkan berlanjut hingga 2021, berbagai lembaga internasional baik itu bank dunia, OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development), ADB (Asian Development Board), dan IMF (International Monetary Fund) memproyeksikan pertumbuhan Indonesia 4%-4,8%, ini sejalan dengan target pemerintah sebesar 4,5%," ujarnya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2021, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: Airlangga Beberkan Strategi Pemerintah Menjaga Daya Beli Masyarakat di Tengah Pandemi
Tanda-tanda pemulihan ekonomi, ungkapnya, mulai terlihat dari perbaikan indikator aktivitas manufaktur yang masuk pada level ekspansif di 52,2%.
Kemudian tren perbaikan indeks kepercayaan konsumen bulan Januari juga pada 84,8%. Termasuk juga peningkatan kredit usaha rakyat (KUR) yang realisasinya sebesar RP 196,4 triliun di 2020, dan akan dinaikan pada 2021 menjadi Rp 253 triliun.
Menko Perkonomian mengatakan, selain itu kenaikan pembiayaan fintech dan pertumbuhan realisasi investasi juga mencerminkan persepsi positif dari pelaku usaha. Indikator lainya Indeks Harga Saham Gabungan dan nilai tukar Rupiah yang mengalami perbaikan hingga menyentuh pada level sebelum pandemi Covid-19.
"Harga komoditas mulai membaik mencerminkan peningkatan pada waktunya pada penerimaan negara," tuturnya.
Baca juga: Penyerapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Melebihi Rp100 triliun
Airlangga mengatakan tanda-tanda kebangkitan juga sudah mulai dirasakan dari akhir tahun 2020. Optimisme terasa di 2020 ekonomi Indonesia tercatat -2,07 year on year (yoy), tapi lebih baik dari negara yang tergabung di kelompok G20 dan tidak lebih rendah dari China, Korea Selatan dan Vietnam.
"Patut disyukuri ekonomi di Indonesia sudah mulai menunjukan tren positif di akhir tahun. di kuartal Q4 tahun lalu juga ekonomi Indonesia terkontraksi -2,19%, tapi lebih baik dari Q3 maupun Q2," bebernya.
Airlangga juga mendorong masyarakat agar mau menyisihkan sebagian pendapatan atau gaji untuk berbelanja. Khususnya, membelanjakan produk-produk yang diproduksi oleh industri nasional.
"Pemerintah tentu mendorong masyarakat agar tidak ragu untuk membelanjakan sebagian pendapatannya, terutama untuk mendorong produksi dalam negeri," katanya.
Menurutnya, hal ini perlu agar tingkat konsumsi masyarakat yang tengah tertekan Covid-19bisa tumbuh lagi. Sebab, 'jajan' masyarakat memiliki kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. (rizal/tha)