JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Polisi akan memeriksa saksi-saksi untuk menyelidiki aksi viral seorang pria yang nekat melompat dari jalan layang (fly over) di wilayah Pademangan, Jakarta Utara.
Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP M. Yamin mengatakan, saat ini orang yang melakukan aksi nekat yang meresahkan itu masih dalam pengejaran.
"Yang diduga melakukan aksi masih kita kejar," kata Yamin saat dikonfirmasi, Rabu (24/2/2021).
Yamin menuturkan bahwa polisi sudah melakukan pengecekan jalan layang yang menjadi tempat aksi nekat ini terjadi. Dalam penyelidikan ini, polisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi yang merupakan warga di sekitar lokasi.
"Sementara di TKP kemarin ada tiga orang saksi yang sudah dimintai keterangan," ucap Yamin.
Sebelumnya, Sebuah video yang menayangkan seorang pria melakukan aksi parkour atau melompat dari sebuah jalan layang dan mendarat ke atap gedung tua, viral di media sosial.
Sebelum melompat, pria tersebut mengambil ancang-ancang, kemudian setelah lalu lintas sepi remaja itu berlari menyeberangi jalanan dan lompat dari atas fly over.
Setelah berhasil mendarat di atap gedung tua pria tersebut pun berguling lalu berdiri sambil berteriak seolah meluapkan kepuasan setelah aksi nekatnya berhasil.
Baca juga: Bergelantungan di JPO, Wanita Muda Ancam Bunuh Diri dengan Melompat, Diduga Depresi Ditinggal Suami
Dari penelusuran, diketahui lokasi aksi nekat remaja itu terjadi di jalan layang Kemayoran yang menghubungkan Jalan Lodan Raya dengan Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara.
Ketua RT setempat, Andi Sumeri mengakui tidak tahu pasti kapan peristiwa dalam video itu terjadi. Ia memastikan pria nekat tersebut bukan warganya.
"Saya enggak nyangka kalau ada orang yang lompat. Warga di sini juga pada kaget, banyak yang enggak tahu ada anak lompat," kata Andi, kemarin.
Andi berharap warganya tidak mengikuti aksi pria dalam video tersebut. Dirinya pun meminta, kedepannya warga yang mengetahui aksi serupa agar menegur atau melaporkan ke pihak berwajib.
"Ya selanjutnya diantisipasi jangan sampai terjadi lagi biar gimana kan membahayakan, takutnya warga sini ikutan," kata Andi. (yono/tri)