JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Angke Ratumora yang merupakan saksi sekaligus korban kasus pembunuhan dan penyerangan yang diduga dilakukan oleh kelompok John Kei membeberkan kronologi terjadinya pembacokan yang menimpa dirinya tersebut.
Saat itu pada 21 Juni 2020 lalu, Angke hendak menuju kediaman rumah Nus Kei di perumahan Green Lake City, Tangerang.
Angke mengatakan dirinya bersama Erwin, yang merupakan korban tewas saat penyerangan, berboncengan menggunakam sepeda motor jenis Nmax menuju rumah Nus Kei.
Diceritakan Angke, kondisi jalan saat itu sedang macet. Saat itu Angke nelihat sosok bernama Junta yang diduga adalah anak buah John Kei.
Baca juga: Tunggu Kabar Jaksa, Berkas Kasus Jhon Kei Dikembalikan ke Penyidik
"Sampai di kosambi kebetulan waktu itu macet, sebelah kanan saya ada Junta. Saya stop dipertigaan bonceng almarhum (Erwin)," kata Angke.
Saat itu, kata Angke, Junta langsung melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam jenis golok. Dari penyerangan tersebut Angke mengaku dua kali di tebas golok.
Golol tersebut menyasar ke bagian tangan dan kepala Angke. Saat itu Angke sempat menahan serangan tersebut dan menyebabkan sejumlah jari lengan kiri Angke terputus.
"Dibacok dua kali ditangan keba jaket. Serang di kepala kena helm," paparnya.
Saat itu Angke sempat kabur menuju warung terdekat. Sementara saat kejadian dirinya tidak melihat sosok Erwin yang diserang oleh diduga anak buah John Kei hingga tewas.
Setelah itu, Angke langsung meminta bantuan dengan menelepon kerabatnya untuk meminta pertolongan terkait penyerangan itu.
"Saya melarikan diri ke warung warga, telepon ponakan untuk dijemput, minta bantuan bung Kei," jelasnya.
Dihadapan Majelis Hakim Angke mengaku sangat yakin bahwa yang menyerang dirinya dan almarhum Erwin adalah anak buah John Kei. Angke juga sangat yakin bahwa penyerangan tersebut diinisiasi oleh John Kei sendiri. (cr01/mia).