Pimpin Jakarta Pusat, Dhany Sukma Tertantang Selaraskan Kawasan Vital dengan Pemukiman Padat Penduduk

Rabu 24 Feb 2021, 16:32 WIB
Walikota Jakarta Pusat, Dhany Sukma (Yono)

Walikota Jakarta Pusat, Dhany Sukma (Yono)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dhany Sukma telah sah menjadi Walikota Jakarta Pusat yang baru setelah dilantik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Ruang Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta, pada Selasa (23/2/2021) kemarin.

Kepada Poskota mantan Camat Cilandak dari 2013 sampai 2016 ini mengungkapkan tantangan dari jabatan barunya.

Dhany yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ini, mengakui menjabat sebagai Walikota Jakarta Pusat sebagai sebuah tantangan besar.

Baca juga: Pasca Dilantik, Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma Optimis Wilayahnya Capai Zona Hijau Covid-19 Bulan Depan

Pasalnya di kota administrasi seluas 48,13 kilometer persegi ini, terdapat obyek-obyek vital baik nasional maupun internasional.

"Jadi memang Jakarta pusat itu, pusat aktivitas pemerintahan. Pusat aktivitas negara-negara sahabat, dari kedutaan diplomatik dari luar negara sahabat. Aktifitas internasional ada di situ," ungkap Dhany saat berbincang dengan Poskota.

Selain menjadi pusat aktifitas politik nasional maupun internasional Jakarta Pusat juga menjadi pusat keuangan dan ekonomi.

Baca juga: DPRD DKI Setujui Dhany Sukma Jadi Walikota Jakarta Pusat

Di pihak lain, beberapa kawasan di Jakarta Pusat yang dihuni oleh 1,152 juta penduduk, masih mudah ditemui kawasan-kawasan padat pemukiman.

Di sinilah akan menjadi tantang tersendiri bagi dirinya agar dapat menyelaraskan antara Kawasan-kawasan padat pemukiman dengan obyek-obyek vital di Jakarta Pusat. 

"Ini kan menjadi satu tantangan. Yang semuanya ini jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi resistensi terutama bagi, satu kawasan di Jakarta pusat," jelasnya.

Baca juga: Calon Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma Jalani Fit and Proper Test di DPRD DKI

Dhany berharap, dengan Jakarta Pusat yang menjadi pusat politik dan keuangan akan memberikan efek ekonomi bagi masyarakat. Sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran di Jakarta Pusat. 

"Potensi potensi itu harus bisa dikelola, Jakarta pusat sebagai pusat ekonomi harusnya efeknya bisa mengalir ke masyarakat. Jadi masyarakat mempunyai akses yang baik terhadap lapangan pekerjaan. Harapannya ini bisa sinkron dengan potensi dan permasalahan," cetusnya.

Untuk masalah Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) juga menjadi konsen nya dalam memimpin Jakarta Pusat.

Baca juga: Anies Ajukan Dhany Sukma jadi Wali Kota Jakarta Pusat Gantikan Bayu Meghantara

Untuk mengantisipasi daerah rawan tawuran ataupun kejahatan jalanan dirinya akan berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mendeteksi dini kawasan yang berpotensi besar terjadi masalah kemanan.

"Setelah dideteksi tindakannya baru kita bisa petakan," jelasnya.

Setelah memetakan kawasan rawan, selanjutnya dilakukan pemantauan dengan menambah CCTV di pemukiman padat atau pun pada kawasan vital.

"Harus dihidupkan pos-pos pemantauan melalui CCTV, ditambah CCTV sangat-sangat diperlukan dalam tata kelola perkotaan," katanya. (Yono/win)

Berita Terkait

News Update