Salah satu warga sedang divaksinasi di Puskesmas Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. (Cr02)

Jakarta

Hari Kedua, Puskesmas Pulogadung Targetkan Vaksinasi untuk 60 Lansia

Selasa 23 Feb 2021, 15:38 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pemberian vaksin Covid-19 untuk lanjut usia (lansia) telah dilaksanakan di beberapa rumah sakit maupun Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Salah satunya Puskesmas Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

Menurut Dokter Umum Puskesmas Kecamatan Pulogadung, dr. Ammy , bahwa vaksinasi lansia telah berjalan sejak kemarin Senin (22/2).

Hari pertama lansia yang datang berjumlah lima orang, namun untuk hari ini Terget 60 lansia.

Baca juga: Kepala Puskesmas Penjaringan Menjelaskan Perihal Kekurangan Stok Vaksin Bagi Lansia

"Hari ini sebenarnya target 60, cuma kita enggak tahu ya kondisi lansianya kan di-screening dulu kalau memang tidak bisa hari ini, ditunda. Kemarin karena baru premier kita baru lima untuk lansia saja ya, lansia umum," jelasnya saat ditemui Poskota.co.id, Selasa (23/2/2021).

Vaksinasi pun dilakukan dengan penjadwalan tiga sesi. Sesi pertama dari pukul 08.00 WIB - 10.00 WIB. Sesi kedua dari pukul 10.00 WIB - 12.00 WIB.

Sesi ketiga mulai pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB. Hal tersebut agar menghindari terjadinya kerumunan.

Kemudian untuk verifikasi data cukup membawa kartu tanda penduduk (KTP), kemudian nanti akan diatur jadwal vaksinasinya sesuai dengan sesi yang ada. Warga akan dihubungi pihak Puskesmas untuk melakukan vaksinasi.

Baca juga: DPR Akan Evaluasi Sistem Registrasi Program Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia

"Bawa KTP aja kan, yang jelas kalau lansia yang kita hubungi itu sudah ada daftarnya, jadi kita menerima daftar dari Dinas Kesehatan lansia-lansia mana yang akan mendapatkan vaksin, nah itu kita hubungi. Verifikasi data cuman dari KTP aja sih," jelasnya.

Selepas itu, nanti di puskesmas tersebut akan dilakukan empat tahap, yakni verifikasi data, screening (penyaringan), vaksinasi, dan pencatatan data.

Ia menambahkan, tak semua lansia bisa divaksin. Bila ditahap screening ditemukan penyakit seperti diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol maka vaksinasi bisa saja ditunda.

"Biasanya diabetes yang tidak terkontrol. hipertensi juga ada yang tidak terkontrol, nanti biasanya kita tunda, kita sarankan untuk konsultasi dulu ke dokter penyakit dalam nanti mungkin kapan akan dijadwalkan lagi untuk vaksinasi," ungkapnya.

Baca juga: Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Gelar Vaksinasi Covid-19 Lansia Kategori Umum

Untuk hipertensi, lanjut dia menjelaskan maksimal tekanan darahnya 180 per 110,  "Karena kebijakannya berubah-ubah ya selalu ada update dari Kementerian Kesehatan, awalnya kita 140 per 90 tidak boleh, sekarang maksimal 180 per 110," ujarnya.

Setelah divaksin nantinya si pasien akan diobservasi selama 30 menit untuk melihat apakah ada efek samping dari vaksin tersebut.

Menurut dr Ammy, efek samping vaksin Covid-19 sama halnya seperti vaksin lain. Efek ringan berupa mual atau pusing sedangkan efek beratnya bisa mengalami gangguan pernapasan hingga kejang.

"Pasien masuk dipanggil sama tim pendaftaran verifikasi data, setelah itu ke meja dua untuk screening, setelah screening lanjut ke meja tiga untuk meja vaksinasi, diobservasi selama 30 menit, baru ke meja empat untuk pencatatan dan print out bukti sudah vaksinasi," katanya.

Baca juga: Ketersedian Vaksin Kurang, Lansia di Penjaringan Terancam Tak Semuanya Mendapatkan Vaksin

Untuk ruangannya sendiri, saat ini di Puskesmas Kecamatan Pulogadung masih gabung antara lansia dan tenaga kesehatan (nakes).

"Jadi sebenarnya kita masih digabung sama layanan vaksinasi nakes, cuman kebetulan siang ini kebanyakan lansia. Jadi enggak khusus lansia saja, tapi mungkin nanti kalau memang banyak kita pikirkan akan koordinasi dengan lintas sektor tempat lain yang harus kita buka, selama ini sih penjadwalannya satu sesi 20 orang, jam 8 sampai jam 10," pungkasnya. (CR02/tri)

 

Tags:
Hari KeduaPuskesmas PulogadungTargetkan Vaksinasiuntuk 60 LansiaSatgas Covid-19Ingat Pesan Ibupakai maskercuci tanganCuci Tangan Pakai SabunJaga JarakJaga Jarak Hindari Kerumunan

Reporter

Administrator

Editor