JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Seorang bocah bernama Chris Dewa Al Rohmal Sardhido (8) tenggelam akibat banjir yang melanda di Wilayah Kampung Baru, Kembangan Utara, Jakarta Barat, pada Sabtu (20/02/2021).
Ridho, sapaan akrabnya diketahui meninggal usai tenggelam paska banjir di dekat Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kampung Baru, Jakarta Barat.
Ibunda Ridho, Dwi Apriani (42) menceritakan saat itu anaknya hendak ijin untuk bermain sepeda sekitar pukul 11.00 siang. Namun hingga sore hari Dwi tidak menemukan anaknya itu.
"Jam 3 belum pulang akhirnya saya cari katanya main di komplek BTN, gak ada. Saya cari lagi muter terus saya cari lagi di RPTRA Kampung Baru. Kondisi air sebetis, tapi lama-lama makin dalem," ungkapnya kepada poskota, Senin (22/02/2021).
Baca juga: Mayat Perempuan Berbaju Batik di Anak Kali Ciliwung Diperkirakan Sudah Tenggelam 3 Hari
Tak berhenti sampai disitu, Dwi melanjutkan pencarian dan mencoba menanyai keberadaan Ridho kepada teman sebaya Ridho.
Saat itu teman-teman Ridho memberikan petunjuk baik dengan mengatakan bahwa Ridho tidak sedang bermain dan kemungkinan sudah pulang. Namun saat sampai rumah Dwi tidak melihat Ridho.
Usai Maghrib Dwi masih penasaran dengan keberadaan Ridho dan mencoba mencari keberadaan anaknya itu.
Dwi mencoba mencari ke musola tempat biasa Ridho melakukan solat berjamaah, namun saat ditengok Ridho juga masih belum kelihatan.
Setelah itu Dwi sempat bingung dan akhirnya sempat ingin melapor ke Ketua RT. Tak lama, Dwi mendapat kabar dari tetangganya bahwa ada foto yang menampakkan bocah yang diketahui sebagai Ridho.
"Tetangga saya ada yang teriak, saya turun terus pas saya liat kok kaya anak saya, saya jatuh duduk diem gitu. Kata tetangga saya ayo deh ke atas aja, terus pas setengah 11 pas jenazah dateng dibawa ambulan," papar Dwi.
Sementara itu ayah korban, Djuly Hidayat (42) dikabarkan oleh pihak RT sekitar pukul 9 malam. Saat itu Djuly dikabarkan RT bahwa ada 4 orang bocah main di sekitar RPTRA Kampung Baru.
Maka dari itu Djuly dihimbau oleh RT untuk mengecek ke 4 anak tersebut barangkali ada salah satu dari anaknya itu.
Baca juga: Kelelahan Saat Berenang di Waduk Cipondoh, Bocah 15 Tahun Tewas Tenggelam
"Suruh buka siapa tau anak bapak, pas saya buka ya ternyata anak saya," ujar Djuly.
Sebelumnya Djuly tidak merasakan firasafat apa-apa sebelum kepergian anaknya itu. Hanya saja ia sempat ragu ketika akan berangkat kerja karena memang kondisi dijalan juga sedang banjir.
Ridho sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Saat ini Ridho sedang duduk dibangku kelas 2 SD.
"Rencananya tanggal 1 maret mau sekolah tatap muka, tapi namanya udah kehendak jalannya begitu," kata Djuly.
Baca juga: Petugas Tewas Tenggelam di Arus Jembatan Merah Sawah Besar Akibat Bersihkan Kali Tak Pakai Pelampung
Dwi selaku ibunda Ridho menceritakan bahwa Ridho merupakan anak yang baik. Sehari-hari Ridho selalu membantu ibunya dan tak pernah ketinggalan sholat.
Selain itu Ridho juga merupakan anak yang pintar bergaul. Dwi bercerita bahwa Ridho merupakan anak yang super aktif dan bisa bergaul dengan siapa saja.
"Yang saya inget kata dia sebelum meninggal, 'surga di telapak kaki org tua ya? Aku sayang ko sama ibu bapak' itu kaki kanan saya di cium sama anak saya. Itu terakhir yang saya inget malam sebelum meninggal," tutup Dwi.(CR01/tri).