"Tetangga saya ada yang teriak, saya turun terus pas saya liat kok kaya anak saya, saya jatuh duduk diem gitu. Kata tetangga saya ayo deh ke atas aja, terus pas setengah 11 pas jenazah dateng dibawa ambulan," papar Dwi.
Sementara itu ayah korban, Djuly Hidayat (42) dikabarkan oleh pihak RT sekitar pukul 9 malam. Saat itu Djuly dikabarkan RT bahwa ada 4 orang bocah main di sekitar RPTRA Kampung Baru.
Maka dari itu Djuly dihimbau oleh RT untuk mengecek ke 4 anak tersebut barangkali ada salah satu dari anaknya itu.
Baca juga: Kelelahan Saat Berenang di Waduk Cipondoh, Bocah 15 Tahun Tewas Tenggelam
"Suruh buka siapa tau anak bapak, pas saya buka ya ternyata anak saya," ujar Djuly.
Sebelumnya Djuly tidak merasakan firasafat apa-apa sebelum kepergian anaknya itu. Hanya saja ia sempat ragu ketika akan berangkat kerja karena memang kondisi dijalan juga sedang banjir.
Ridho sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Saat ini Ridho sedang duduk dibangku kelas 2 SD.
"Rencananya tanggal 1 maret mau sekolah tatap muka, tapi namanya udah kehendak jalannya begitu," kata Djuly.
Baca juga: Petugas Tewas Tenggelam di Arus Jembatan Merah Sawah Besar Akibat Bersihkan Kali Tak Pakai Pelampung
Dwi selaku ibunda Ridho menceritakan bahwa Ridho merupakan anak yang baik. Sehari-hari Ridho selalu membantu ibunya dan tak pernah ketinggalan sholat.
Selain itu Ridho juga merupakan anak yang pintar bergaul. Dwi bercerita bahwa Ridho merupakan anak yang super aktif dan bisa bergaul dengan siapa saja.
"Yang saya inget kata dia sebelum meninggal, 'surga di telapak kaki org tua ya? Aku sayang ko sama ibu bapak' itu kaki kanan saya di cium sama anak saya. Itu terakhir yang saya inget malam sebelum meninggal," tutup Dwi.(CR01/tri).