WARGA Jakarta mengaku puas terhadap kinerja Gubernur Anies Baswedan. Kepuasaan masyarakat terhadap kinerja Anies di antaranya dalam hal penyaluran Bansos Covid-19, pembangunan infrastruktur, transportasi umum yang rapih, penataan kota Jakarta hingga pendidikan gratis.
Indek kepuasaan publik ini tercermin dari hasil survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) seperti disampaikan Direktur Riset, Ade Irfan Abdurahman, di Jakarta, Senin (15/02/2021).
Rinciannnya, responden yang menjawab puas dengan kinerja Anies Baswedan sebagai gubernur 52,5 persen, tak puas 32,5 persen, sangat tidak puas 2,5 persen, tidak jawab 15 persen.
Baca juga: Edukasi Tanpa Putus
Sebagaimana survei, selain puas atas keberhasilan, juga dapat terindikasi tidak atau kurang puas karena adanya kekurangan, di antaranya yang paling banyak disorot adalah masalah ekonomi dan pengangguran, berikutnya masalah banjir.
Itulah pandangan publik atas kinerja Anies dalam memimpin Jakarta saat ini. Boleh jadi penilaian publik akan berubah, saat dilakukan survei di kemudian hari, lain waktu. Tetapi lazimnya, tidak ada perubahan yang siginfikan.
Karenanya, perlu bijak menyikapi hasil survei.Terhadap program kerja yang dinilai baik, perlu dijaga, ditingkatkan dan disempurnakan. Jangan lantas terlena. Sebaliknya yang masih kurang segera diperbaiki agar menjadi lebih baik.
Baca juga: Jangan Cuma Menyuruh Tapi Beri Contoh dan Fasilitasi
Terkait dengan masalah ekonomi dan pengangguran yang banyak dikeluhkan publik, tidak bisa dipungkiri apalagi di era pandemi saat ini memicu naiknya angka pengangguran.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tingkat pengangguran terbuka Provinsi DKI Jakarta pada Agustus 2020 sebesar 10,95 persen atau setara 572.780 orang. Naik 4,41 persen atau bertambah 233.378 orang, bila dibandingkan dengan keadaan Agustus tahun lalu.
Pandemi menjadi salah satu penyebabnya. Setidaknya sebanyak 175.890 menganggur akibat berhenti bekerja karena perusahaannya terdampak Covid-19. Belum lagi ratusan ribu pekerja sektor yang kehilangan mata pencahariannya.
Baca juga: Menahan Diri Tidak Berlibur
Pekerjaan rumah yang perlu segera dilakukan Pemprov DKI Jakarta adalah segera memulihkan perekonomian melalui kebijakan yang dapat menyerap banyak tenaga kerja, utamanya sektor informal, dengan tetap mengedepankan masalah kesehatan masyarakat, utamanya menekan angka penyebaran virus corona. (*)