JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Alasan Pemerintah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 tahap kedua terhadap para pedagang Pasar Tanah Abang, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) karena di tempat itu terjadi interaksi dan mobilitas yang sangat besar.
"Ada interaksi yang sangat besar dan juga mobilitas yang sangat besar, sehingga kita langsung melakukan intervensi kepada para pedagang pasar Tanah Abang," terang Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
Itu disampaikan Siti Nadia dalam keterangannya pada acara Media Briefing yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan secara virtual di Jakarta, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Pedagang Pasar Tanah Abang akan Jalani Vaksinasi Massal Tahap Kedua pada Rabu Mendatang
Hadir dalam acara itu, Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS.
Sebelumnya, Pemerintah menargetkan sekitar 55 ribu pedagang Pasar Tanah Abang yang akan menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 yang dimulai Hari Rabu, 17 Februari 2021. Vaksinasi tersebut akan berlangsung selama enam hari.
Dr Siti Nadia mengungkapkan vaksinasi Covid-19 terhadap para pedagang di Pasar Tanah Abang ini merupakan pendekatan klaster, dalam hal ini pemerintah melakukan vaksinasi dengan tidak memperhatikan tempat tinggal dan juga kewilayahan tapi lebih kepada aktivitas mereka di Pasar Tanah Abang, atau adanya interaksi di pasar tersebut.
Siti Nadia menjelaskan hal ini berbeda dengan yang biasa kita lakukan, karena biasanya kita berdasarkan kewilayahan, dimana orang tersebut bertempat tinggal, di mana dia berada sehingga itu hal itu kita lakukan vaksinasi.
Namun sekarang, lanjut Siti Nadia, vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang dilakukan dengan pendekatan klaster, sama dengan pendekatan klaster di tempat lainnya, seperti pariwisata.
Dalam pemberian vaksin ini, masih kata Siti Nadia, khususnya di tempat pelayanan publik kita akan konsentrasinya 70 persen di wilayah Jawa Bali, dilakukan ibu kota provinsi dan kabupaten /kota yang merupakan penyangga ibu kota provinsi.
Baca juga: Didata untuk Vaksinasi Massal, Pedagang Pasar Tanah Abang: Semoga Saja Corona Ini Jauh, Jauh Hilang
"Mengapa kita lakukan seperti itu karena disanalah kasus yang paling banyak terjadinya penularan Covid-19, dan secara epidemiologi paling cepat penularan Covid-19 karena adanya mobilitas tinggi," Siti Nadia menambahkan. (johara/win)