“Peningkatannya cukup drastis dibandingkan tahun lalu, warga lebih antusias dan bersemangat dibandingkan tahun lalu," tuturnya.
Peningkatan itu, kata Maryati, didapat dari sosialisasi yang diberikan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur.
Dimana warga menjadi lebih mengerti, dan meningkatkan semangat dalam mengumpulkan sampah yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Baca juga: Sudin LH Kepulauan Seribu Miliki 24 Bank Sampah Dengan Omzet Rp 21,7 Juta Perbulan
"Sekarang sampah lebih rapih sudah dipilah sehingga menjadikan hasil lebih maksimal, dibandingkan tahun lalu warga hanya membawa sampah tetapi belum dipilah dan jika ditimbang menjadi lebih sedikit nilai rupiah yang didapatkan,” jelasnya.
Dari hasil penjualan sampah itu, sambung Maryati, langsung diberikan ke warga meski ada juga yang tak mengambilnya.
Oleh sebab itu, dana dialihkan warga untuk dibelikan pupuk dan biaya air untuk penyiraman Tanaman Obat Keluarga di Bank Sampah Pelita.
Baca juga: 394 Bank Sampah Dibangun di 10 Kecamatan di Jakarta Timur
"Mudah-mudahan semangat warga terus tumbuh demi menciptakan lingkungan yang asri," pungkasnya. (ifand/tri)