JAKARTA – Kabupaten Kepulauan Seribu hingga saat ini telah memiliki 24 bank sampah binaan Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH), yang tersebar di enam kelurahan, dengan omzet penghasilan perbulan mencapai Rp 21,7 juta.
Kepala Sudin LH Kepulauan Seribu, Djoko Rianto Budi Hartono mengatakan, 24 bank sampah di Kepulauan Seribu tersebut rata-rata mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang seperti kardus, karton, plastik kemasan, botol plastik, gelas plastik, besi, aluminium, kaleng, seng, beling atau kaca dan emberan, dengan harga jual mulai Rp.1.000 - Rp.8.000 per kilogram.
"Rata-rata per bulan bisa mereduksi 12.620 kg dengan omzet penghasilan sebesar Rp. 21.745.235, itu rata-rata bisa berubah, tergantung penerimaan barang bekas masing-masing bank sampah," kata Djoko.
Baca juga: 394 Bank Sampah Dibangun di 10 Kecamatan di Jakarta Timur
Tercatat selain 24 bank sampah tersebut, pihak Sudin LH Kepulauan Seribu juga telah melakukan pengembangan dan pembinaan terhadap 11 instalasi biokonversi maggot di Pulau Permukiman yang terus berkembang setiap bulannya.
Di mana pada bulan Agustus dari 11 instalasi atau rumah maggot berhasil mengembangkan sebanyak 1,02 kg pupa dan larva dewasa, serta berhasil mereduksi 4,92 kg sampah organik, pada bulan September menghasilkan 9,85 kg pupa dan larva dewasa serta mereduksi 25,85 kg sampah organik.
Selanjutnya bulan Oktober ini sudah menghasilkan 53,83 kg pupa dan larva besar serta mereduksi sebanyak 38,62 kg sampah organik. Dengan total reduksi sampah organik sebanyak 69,39 kg selama tiga bulan.
Baca juga: Puluhan Kilogram Sampah Hasil Gerebek Lumpur Ditabung Ke Bank Sampah Berkah
"Jika diuangkan larva besar atau maggot tersebut selama tiga bulan, jumlahnya bisa mencapai Rp.1.294.000, dengan harga jual per kilogramnya Rp.19.000-Rp.20.000," jelas Djoko.(yono/tri)