PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pandeglang pada beberapa waktu lalu, telah menyebabkan hampir 2000 hektar atau tepatnya 1.810,5 hektar sawah milik warga mengalami gagal tanam.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Pandeglang Iping Saripin mengatakan, ribuan hektar sawah yang gagal tanam itu tersebar di 14 kecamatan.
"Yang gagal tanam itu rata-rata masuk kategori periode pertumbuhan vegetatif dan generatif. Jumlahnya memang cukup banyak karena terdampak sama banjir kemarin," katanya Jum'at (5/2/2021).
Baca juga: Wuih..Petani Milenial Bisa Berangkat ke Jepang untuk Ikut Program Tani Magang, Begini Syaratnya
Dikatakannya, kerusakan parah terjadi di beberapa daerah yang berdekatan langsung dengan aliran dua sungai besar di Pandeglang yaitu Sungai Cilemer dan Ciliman.
Wilayah yang terdampak di antaranya, Kecamatan Sindang Resmi dengan total luas 403 hektar sawah, Kecamatan Angsana 372 hektar dan Kecamatan Patia 129 hektar.
"Kalau saya lihat di lapangan itu, termasuk di Patia, memang yang parah kena dampak itu di pinggir-pingir aliran sungai. Apalagi padi ini kan merupakan mata pencahariaan bagi warga di sana," sebutnya.
Baca juga: Akibat Krisis Air, 180 HA Sawah di Desa Mekarsari Terancam Gagal Tanam
Menurutnya, banjir itu juga telah berdampak pada kualitas padi di area persawahan yang sebentar lagi memasuki masa panen.
"Dampaknya tidak terlalu signifikan, karena banjirnya kan 3 sampai 5 hari itu sudah surut, padinya sudah kuat. Paling ngaruh ke kualitas aja, nanti kita lihat pas musim panen ada pengurangan enggak akibat dampak banjir ini," ucapnya.
Untuk upaya penanggulangan, Iping menyatakan Dinas Pertanian sudah meminta bantuan ke pemerintah pusat supaya bisa diberikan pengadaan bibit padi bagi petani yang terdampak banjir. Namun hingga kini, Iping mengaku belum mendapat kabar lanjutan soal bantuan tersebut.