TPU Semper Langganan Banjir Kala Hujan, Ternyata Ini Penyebab Utamanya

Kamis 04 Feb 2021, 23:40 WIB
Sejumlah makam di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, terendam banjir, Kamis (4/2/2021). (Yono)

Sejumlah makam di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, terendam banjir, Kamis (4/2/2021). (Yono)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper yang menjadi langganan tergenang banjir saat hujan ternyata diakibatkan oleh beberapa faktor. Selain karena kontur tanahnya yang landai, ternyata faktor utamanya adalah karena kondisi lahan yang diapit oleh dua aliran sungai.

Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) TPU Semper, Nasrun Lubis mengatakan, posisi TPU Semper diapit oleh dua aliran sungai yang cukup besar sehingga berpotensi mengakibatkan genangan hingga terendam banjir.

“Jadi yang terendam itu diapit dua aliran air, ada Kali Begok sama Cakung Drain,” ucap Nasrun, Kamis (4/2/2021).

Ditambah lagi area makam yang terendam banjir juga berada di dataran lebih rendah dari aliran kali Cakung Drain.

Baca juga: TPU Semper Kerap Terendam Hingga Setinggi Lutut Orang Dewasa, Belum Ada Tindak Lanjut dari Pemerintah Setempat

Menyikapi kondisi tersebut, Nasrun mengatakan pihaknya telah berusaha mengatasi sementara dengan menguruk area lahan sekitar makam yang terdampak banjir saat musim hujan.

“Area yang terendam banjir sebagian kita uruk, kebetulan ada tanah (hasil galian) dari MRT yang bisa dimanfaatkan,” ungkapnya.

Dengan usaha tersebut, sebagian makam yang selama ini terendam banjir pun berhasil diatasi. Adapun sebagian lainnya yang berada di Blok 49 dan Blok 50 masih dalam penanganan.

“Kita masih terus berusaha agar area makam yang terendam banjir dapat terus berkurang,” ucapnya.

Baca juga: Hujan Lebat Guyur Jakarta Mengakibatkan TPU Semper Terendam

Nasrun berharap dengan upaya yang dilakukan tersebut, kondisi semacam ini yang sudah terjadi sejak tahun 2018 silam tidak terulang kembali di kemudian hari.

Pada kesempatan sebelumnya, Mayadi (57) salah satu pengurus TPU Semper mengungkapkan, lahan pemakaman yang rendah mengakibatkan genangan selalu terjadi saat hujan mengguyur Ibukota.

"Hujan setengah jam aja banjir. Banjir ya karena memang sudah rendah, dalam (tanahnya)," ucap Mayadi, Kamis (4/2/2021).

Ia menuturkan, hingga saat ini tidak ada upaya dari pemerintah kota, untuk menyedot air dengan menggunakan Pompa Mobile.

"Di sini mah gak pernah di sedot, disedot di mana buangnya, gak bisa, gak pernah di sedot ini gak pernah," tegasnya.

Mayadi membeberkan, biasanya genangan air yang merendam makam akan surut paling lama 2 hari.

"Kemaren malam tuh hujan kemaren malam. Ini (banjir) baru sehari hitungannya, kan kemaren malam hujan. Nah kemaren siang banjir, nah ini udah mulai surut ini," pungkasnya. (Yono/tha)

Berita Terkait
News Update