JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Unit Jatanras Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus K alias Kibo, yang merupakan daftar pencarian orang (DPO) begal sepeda Ajudan Wakil Menteri LHK, Slamet Supriyadi di Jalan Latumenten, Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Dengan penangkapan ini total ada 6 begal yang diamankan, sebelumnya AS (37) dan TT (34) (ditembak kaki), kemudian S, EU dan MA. Mereka dibekuk terpisah di kawasan Kresek, Tangerang Kabupaten, Banten, pada Rabu (27/1/2021) lalu.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi membenarkan DPO begal sepeda berinisial K alias Kibo sudah ditangkap di Serang, Banten pada Senin (1/2/2021).
Baca juga: Ungkap Kasus 5 Begal Sepeda, Polres Jakbar Diberi Penghargaan oleh Kementerian LHK
"Betul untuk tersangka K yang merupakan DPO dari kasus begal sepeda yang sebelumnya sudah kami rilis sudah berhasil ditangkap di Serang pada hari Senin malam kemarin," kata Arsya, Kamis (04/02/2021).
Arsya menjelaskan, Kibo bersembunyi di salah satu rumah krabatnya di sana untuk menghindari kejaran aparat kepolisian. Ketika itu, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada salah satu begal sepeda Kibo berada di Serang.
Kemudian petugas melakukan pengecekan ke lokasi guna memastikan bahwa orang tersebut Kibo atau bukan. Sebab, pihaknya sudah berkomitmen akan meringkus semua pelaku kejahatan di Jakarta Barat.
Baca juga: Begal Sepeda Kembali Beraksi, HP Dirampas Korban Jatuh Saat Berusaha Kejar Pelaku
"Ternyata benar yang bersangkutan pernah dilihat di wilayah tersebut. Hanya saja, selama pelariannya K selalu di dalam rumah mengurangi kegiatan diluar untuk menghindari dikenali orang terutama setelah kita melakukan rilis," ucap Arsya.
Arsya menambahkan, Kibo ini memiliki peran sebagai Joki sepeda motor saat beraksi. Namun, Kibo juga terkadang menjadi eksekutor atau yang menjambret handphone korban dibeberapa wilayah.
"Dalam kelompok begal sepeda ini memang mereka kan perannya berganti-ganti antara yang menjadi joki atau pun eksekutor, tersangka K memang lebih sering menjadi joki. Karena memang memiliki keahlian naik sepeda motor untuk menghindari kejaran aparat kepolisian atau masyarakat pada saat melaksanakan kejahatan," tukas Arsya.
Baca juga: Otak Komplotan Begal Sepeda Ditembak Mati, 20 Kali Beraksi di Jabodetabek
Menurutnya, kelompok ini sangat tertutup, tidak seperti kelompok begal yang sudah pernah diungkap. Artinya, kelompok ini tidak mudah merekrut orang untuk ikut begal di wilayah Jakarta Barat.
"Sama (orangnya itu-itu aja), memang kan mereka kelompok tertutup bukan ikut siapa-siapa gitu, cuma itu-itu aja anggotannya. Mereka semua pengangguran dan uang hasil kejahatannya untuk foya-foya," terangnya.
Sebelumnya, Slamet Supriyadi menjadi korban begal sepeda di kawasan Latumenten, Tanjung Duren, Gropet, Jakarta Barat. Saat itu ia sedang bersepeda dan menaruh handphonenya di stang sepeda.
Baca juga: Rekaman CCTV di TKP Nihil, Polisi Sulit Lacak Begal Sepeda Kolonel TNI AU
Kemudian dari belakang handphone tersebut dijambret oleh dua begal berboncengan sepeda motor. Sedangkan rekan tersangka mengawasi lokasi. Slamat yang berusaha mengejar namun hilang keseimbangan hingga jatuh mengalami luka-luka.
Kasus itu, kemudian dilaporkan ke Mapolres Metro Jakarta Barat. Dari hasil penyelidikan kemudian menangkap lima tersangka, dimana
dua diantaranya ditembak kakinya lantaran melawan petugas.
Baca juga: Polisi Tembak Mati 3 Pembegal Sepeda di Jakarta, 78 HP Disita
Kelima tersangka itu adalah AS, 37 dan TT, 34 (eksekutor begal), kemudian S, EU dan MA. Mereka dibekuk terpisah di kawasan Kresek, Tangerang Kabupaten, Banten. (ilham/tri)