Juju, Nenek 74 tahun sedang termangu melihat kondisi rumahnya yang rusak akibat longsor di Kampung Selapajang, Desa Carenang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten. (ridsha)

Tangerang

Sebagian Rumah Roboh Akibat Longsor, Nenek 74 Tahun Ini Tidur di Ruang Tamu dengan Penuh Kekhawatiran

Minggu 31 Jan 2021, 18:46 WIB

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Bencana longsor yang terjadi di Kampung Selapajang, Desa Carenang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, membuat Juju meratapi kesedihan.

Bagaimana tidak, longsor membuat sebagian rumah milik nenek 74 tahun itu roboh. Adapun bagian yang roboh dan mengalami kerusakan parah ialah dapur dan kamar tidur pribadinya.

Saat ditemui Poskota, Juju lebih banyak termangu sambil duduk persis di belakang rumahnya yang ambles.

"Itu pak kamar saya dan dapur sudah enggak ada lagi roboh. Yang tersisa cuma segini doang dekat ruang tamu," ujarnya sambil menunjukkan kondisi rumahnya, pada Minggu (31/1/2021).

Baca juga: Dua Rumah Hancur Akibat Longsor di Kabupaten Tangerang, BPBD: Sudah Dipetakan Akan Terjadi Longsor

Nenek empat cucu ini menceritakan sekilas kejadian longsor yang mengakibatkan sebagian rumahnya roboh, pada Jumat (29/1/2021) malam.

Juju menyatakan, perisitiwa longsor itu terjadi selepas dirinya salat magrib. Ia beranjak keluar dari kamarnya yang berada di belakang itu untuk mengepel di ruang depan.

Saat itu kondisi juga hujan lebat sejak sore hari dan ruangan depan bocor. Baru saja memegang alat pel, terdengar suara keras seperti benda besar jatuh.

"Suaranya keras banget seperti benda besar berjatuhan. Saya kaget, teriak dan istigfar menengok ke belakang sudah roboh. Kemudian gagang pel saya jatuhkan dan lari kedepan," ungkapnya.

Baca juga: 41 Rumah Warga di Lebak Rusak Akibat Pergerakan Tanah

Juju mengaku, dirinya bersama empat cucunya berlari menyelamatkan diri. Ironisnya, salah satu dari cucunya itu terkena jatuhan genteng mengenai bagian kaki.

"Cucu saya yang usianya 16 tahun memang habis dari belakang mengambil pakaian. Kakinya kena genteng dan sempat berdarah-darah, tapi alhamdulilah enggak kena kepalanya," sebutnya.

Juju menuturkan, longsor itu terjadi karena sungai Cidurian meluap. Hal itu yang kemudian membuat tanah di belakang rumahnya itu ambles.

"Malam itu saya sama cucu mengungsi di tetangga. Samping rumah saya juga terkena, dia juga mengungsi. Tapi kalau saya sekarang nempatin lagi," ungkapnya.

Baca juga: Air Sungai Cidurian Meluap, 2 Rumah Milik Nenek Juju dan Kakek Sukatma Tergerus Tanah Longsor

Meskipun begitu, Juju juga masih khawatir longsor susulan terjadi lagi meluluhlantahkan rumahnya. Namun ia tetap memilih bertahan karena tidak punya tempat tinggal lain.

"Khawatir saya roboh lagi bagian ruang tamu. Saya sekarang tidurnya di ruang tamu. Kalau mau mengungsi bingung mau kemana," paparnya.

Dia berharap pemerintah setempat bisa membenahi rumahnya agar kokoh. Selain itu, sungai Cidurian diharapkan bisa diberikan tanggul.

Pantauan Poskota di lokasi, sungai Cidurian tidak memiliki tanggul untuk menahan air. Lokasi longsor itu juga dipenuhi banyak pohon bambu.

Sedikitnya, ada tiga rumah yang terdampak longsor tersebut. Namun, dari jumlah itu, hanya dua rumah mengalami rusak parah.

"Bantuan ada sembako doang, kayak beras, mie instans, gula dan lainnya. Saya mah berharap rumah saya dibuat kokoh agar enggak longsor lagi," tandasnya. (ridha/kontributor/tha)

Tags:
sebagian-rumah-robohRumah robohTanah Longsornenek-74-tahuntidur-di-ruang-tamukhawatir-longsor-susulanlongsor-susulan

Reporter

Administrator

Editor