Setelah jaring terbuka, masyarakat yang telah siap segera memindahkan barang-barang bantuan dari jaring. Masyarakat melakukannya dengan bergotong royong.
Pengiriman melalui helikopter ini sangat efisien dari segi waktu karena lokasi desa yang sulit diakses dengan transportasi darat. Di samping itu, dengan sekali pengiriman, kapasitas jumlah bantuan dapat dioptimalkan dengan sekali kirim seberat 4 ton.
Baca juga: Data Baru BNPB: 91 Orang Tewas Akibat Gempa di Sulbar
Pemanfaatan teknis precision long line digunakan karena tidak ada lokasi di wilayah terdampak yang memungkinakan pendaratan helikopter berbadan besar Chinook. (johara/tri)