SERANG - Proses vaksinasi di Provinsi Banten masih terus berjalan. Sesuai jadwal, minggu-minggu ini merupakan vaksinasi kedua bagi para kepala daerah yang sudah melakukan suntik vaksin pertama.
Penyuntikan vaksin kedua juga akan dilakukan kepada seluruh Tenaga Kesehatan (Nakes) yang sudah menjalani vaksinasi tahap pertama.
Pemprov Banten menargetkan, pada bulan Februari mendatang seluruh Nakes serta kepala daerah sudah dilakukan penyuntikan vaksin.
Baca juga: Kota Serang Jadi Kota ke Empat di Provinsi Banten yang Masuk Zona Merah
Wagub Andika Hazrumy menyatakan Pemprov Banten menargetkan vaksinasi tenaga kesehatan (nakes) Pemprov Banten menargetkan selesa pada bulan Februari.
Jika sudah selesai semua, maka tahap penyuntikan vaksin untuk golongan lainnya akan segera dijadwalkan.
"Sekarang target yang diutamakan adalah untuk Nakes, setelah semuanya selesai baru kita akan jadwalkan vaksinasi untuk masyarakat umum," kata Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy seusai mengikuti paripurna pengesahan Raperda Penanggulangan Covid-19 di DPRD Provinsi Banten, Kamis, (28/1/2021).
Andika melanjutkan, masyarakat yang akan disuntik vaksin adalah mereka yang sudah mendapat SMS gateway berupa konfirmasi penerimaan vaksin yang dikirim langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Jadi datanya sudah ada, siapa saja yang akan dapat, termasuk tempat dan waktu penyuntikannya juga akan diberitahukan," ucapnya.
Oleh karena ini, Andika berharap, masyarakat agar bisa bersabar dan mengikuti apa yang dianjurkan oleh pemerintah, termasuk jika ia harus mengikuti vaksinasi.
Oleh karena itu, masyarakat mengetahui hal ini, supaya masyarakat mengetahui terkait jadwal vaksinasi ini, Pemprov akan coba mensosialisasikan secara massif kepada masyarakat.
"Kita akan sosialisasi kan untuk masyarakat. Kan tidak bisa sekaligus beres, karena datang vaksinnya juga kan bertahap," ucapnya.
Andika sendiri termasuk kepala daerah yang tidak bisa dilakukan vaksinasi karena pernah mengalami gejala reaktif Covid-19.
Namun meskipun demikian, jika suatu saat ketika melakukan pemeriksaan kondisi imunitas tubuhnya bagus, dan berdasarkan pemeriksaan dokter bisa untuk dilakukan penyuntikan vaksin, dirinya mengaku akan siap.
"Ada beberapa kondisi yang memang tidak boleh divaksin, salah satunya kondisi imunnya menurun. Kalau yang sudah reaktif kan tidak boleh dan tidak bisa dipaksakan juga. Lebih baik kita berikan saja kepada Nakes yang memang lebih berhak," tuturnya. (Luthfi/contributor/win)