Oleh karena itu, harapnya, mudah-mudahan pihak-pihak terkait dapat bersinergi dengan mereka para pedagang daging agar permasalah ini bisa segera diselesaikan.
"Seharusnya harga yang ditetapkan Bulog di pasaran juga harga di bawah standar, bukan justru lebih mahal. Kalau misalnya harga daging beku itu Rp70.000/kg, Bulog bisa menjual di bawah itu, karena sudah disubsidi pemerintah, bukan harga pasar yang dipakai," tegasnya.
Hal serupa juga dikatakan anggota komisi II DPRD Banten Oong. Politisi Gerindra ini mengaku kemarin sempat menanyakan ke Bulog ketika temen-temen mulai melakukan aksi mogok, ko tiba-tiba Bulog melakukan aksi Operasi Pasar (OP).
"Ini kok kesannya tidak menghargai para pedagang daging gitu. Niatnya mungkin memang baik, tapi permainannya kurang cantik, tidak saling menghargai," katanya.
Oong berharap seharusnya hal ini ada saling kordinasi, perbaiki sistem koordinasinya. Bukan begitu caranya, tidak baik. "Tinggal komunikasi saja antar kedua belah pihak," ucapnya.
Menanggapi hal itu perwakilan dari Perum Bulog, Muhammad Rizal, yang hadir pada saat audiensi mengatakan, pihaknya boleh saja kerjasama dengan pedagang sapi, karena pada intinya pihaknya terbuka.
Baca juga: Pedagang Bakso Menjerit: Jualan Sepi, Harga Daging Mahal Bikin Pusing
Rizal juga mengaku tidak memainkan harga dipasaran, karena harga yang ditetapkan itu sudah sesuai dengan aturan pemerintah.
"Kita kan instrumen pemerintah, harganya resmi dari pemerintah. Bahkan kita melakukan operasi pasar juga atas perintah Pemerintah," tutupnya. (Luthfi/Kontributor/win)