Tancap Gas, BUMD Agribisnis akan Suplai Kebutuhan Daging di Banten dan Jabodebek

Minggu 24 Jan 2021, 21:24 WIB
Direktur Operasional Agribisnis Ilham Mustofa

Direktur Operasional Agribisnis Ilham Mustofa

SERANG, POSKOTA.CO.ID – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Agribisnis Banten Mandiri berencana akan menghadirkan dairy farm atau peternakan sapi perah di Banten.

Targetnya, pada bulan Maret mendatang kebutuhan daging untuk wilayah Provinsi Banten, Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) bisa disuplai dari hasil produksi BUMD ini.

Direktur Operasional Agribisnis Ilham Mustofa mengatakan, pihaknya akan menyiapkan sekitar 5.000 ekor sapi untuk kebutuhan pasar di Banten dan Jabodebek.

Sapi tersebut rencananya akan didatangkan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga: Pedagang Bakso Menjerit: Jualan Sepi, Harga Daging Mahal Bikin Pusing

“Kami mengejar kebutuhan daging untuk memenuhi kebutuhan pada bulan Ramadhan nanti, sekitar bulan Maret,” katanya, Jumat kemarin (22/1/2021).

Ilham melanjutkan, selain mengejar kebutuhan untuk bulan Ramadhan, kebutuhan daging juga akan sangat tinggi saat menjelang Idul Adha atau hari raya Qurban.

Untuk itu, supaya kebutuhan daging bisa terpenuhi dengan lancar dan tidak mendatangkan dari luar akan kami suplai dari sekarang.

“Sekarang kan sedang ramai harga daging naik. Itu karena harga feedlot dari Australia naik. Makanya kami akan siapkan sapi lokal hidup dari NTT, NTB dibawa ke Banten untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan lebaran,” jelasnya.

Baca juga: Aksinya Tak Digubris Pemerintah, Pedagang Daging Sapi di Pasar Serpong akan Menggelar Aksi Mogok Lagi

Sebagai direktur operasional Ilham sudah membuat plan bisnis kedepan yang berkanaan dengan kebutuhan daging di Banten. Ilham berencana akan menghadirkan peternakan sapi perah dengan standar yang bagus.

Harapannya, tambah Ilham, akan tumbuh para peternak rakyat baru di Banten. Sampai saat ini pihaknya masih melakukan mapping lokasi yang cocok untuk dijadikan sebagai lokasi peternakan.

“Persyaratan untuk peternakan sapi perah diantaranya ketinggian yang harus kita penuhi, minimal di 1300 Mdpl. Kami sudah punya dua opsi tempat, yakni di Mandalawangi, kabupaten Pandeglang dan di Gunung Sari, Kabupaten Serang,” ujarnya.

Akan tetapi, lanjutnya, pihaknya hingga sampai saat ini masih melakukan Feasibility Study (FS) atau uji kelayakan terhadap dua opsi tempat tersebut.

Baca juga: Pedagang Bumbu Dapur pun Kena Imbas Mogoknya Pedagang Daging Sapi, Penjualan Merosot

“Luas lahan yang direncanakan 10 hektar. Luas tersebut tidak akan digunakan untuk peternakan semua, akan tetapi ada juga untuk penghijauan dan budidaya petani jagung, rumput. Tidak semuanya dikelola oleh BUMD, karena kita tidak hanya bisnis, tapi juga harus bisa memberikan kesejahteraan bagi petani-petani peternak,” katanya.

Diakui Ilham, sambil menunggu proses pembuatan lokasi peternakan itu jadi, pihaknya untuk sementara akan menggunakan beberapa peternakan yang mangkrak atau belum digunakan. 

“Kami sedang meminta kerjasama dengan Darmajaya, karena dia punya peternakan kapasitas 3.000 ekor di Kota Serang yang kosong dan tidak terpakai. Jadi mungkin akan kami optimalkan terlebih dahulu di situ sebelum kita membangun sendiri lokasi peternakannya,” tutupnya. (luthfi/tri)

Berita Terkait
News Update