Tentara nasional tengah melakukan penjagaan ketat di area pelantikan Joe Biden dan Kamal Harris di Washington DC, Amerika Serikat. (afdal)

Internasional

Jelang Pelantikan Joe Biden, Penyusup Berusaha Racuni Pasukan Pengaman Presiden AS

Kamis 21 Jan 2021, 01:54 WIB

Laporan langsung koresponden poskota.co.id dari Washington DC, Amerika Serikat, Muhammad Afdal  

AMERIKA SERIKAT, POSKOTA.CO,ID – Ancaman kekacauan saat pelantikan Joe Biden-Kamal Harris bukan hisapan jempol belaka.

Terbukti dengan ditangkapnya 12 anggota tentara nasional (national guard) yang diduga beraviliasi kelompok ekstrimis white wing ekstrimis.

Berdasarkan laporan koresponden Pos Kota di Washington DC, Muhammad Afdal, ke 12 orang tersebut merupakan bagian dari 25 ribu tentara nasional yang melakukan pengamanan jalannya pelantikan di Gedung Putih. Ke 12 anggota Garda Nasional langsung diberhentikan.

Baca juga: Kongres AS Resmikan Kemenangan Joe Biden dan Kemala Haris 

“Dari laporan yang dirilis FBI telah mengingatkan adanya upaya dugaan upaya meracuni pasukan di dalam tentara nasional. Sebanyak 2 orang telah dinyatakan terlibat langsung dalam kelompok ekstrimis itu, 2 orang lagi terlibat postingan  memprovokasi dalam demo di depan Gedung Capitol pada 6 Januari lalu. Sedangkan sisanya masih dalam investigasi,” ujar Afdal melalui sambungan langsung, Rabu (20/1/2021).

Suasana di down town Washington DC jelang pelantikan Joe Biden-Kamal Harris sebagai Presiden dan Wakil Presdien AS. (afdal)  

Adapun hingga berita ini diturunkan, Afdal melaporkan bahwa hingga kini Presiden Donald Trump masih belum mengakui Joe Biden sebagai Presiden AS. Hal ini terlihat dari rekaman video Donald Trump yang menyatakan bahwa akan ada transfer kekuasaan namun tidak menyebut nama Joe Biden.

“Trump hanya menyebut administrasi baru bukan kepemimpinan baru,” ungkapnya. 
Berdasarkan keterangan dari Gedung Putih, Donald Trump dipastikan tidak akan hadir dalam pelantikan maupun acara serah terima jabatan presiden di Gedung Putih. 

Baca juga: Laporan dari AS Jelang Pelantikan Joe Biden, Washington DC Jadi Zona Militer  

Dalam penjelasan yang disampaikan istri Donald Trump, Melania Trump juga dipastikan tidak akan menjalani tradisi memberikan hadiah kepada istri Joe Biden. Dan enggan foto bersama dengan presiden dan wakil presiden terpilih. 

Donald Trump akan langsung bertolak dengan pesawat kepresidenan ke Florida. 
Tidak hanya itu saja, jelang lengser Donald Trump juga telah mengeluarkan kebijakan pengampunan kepada 70 kepada kroninya yang tengah menjalani hukuman.

Salah satunya ialah kepada kroninya yang berdasarkan investigasi FBI terlibat dalam Russian Collution. “Pagi ini telah ditandatangani dan telah dibebaskan,” ujar Afdal. 

Baca juga: Unjuk Rasa di Depan Gedung Capitol, Pendukung Joe Biden Desak Perusuh Dihukum Tanpa Pandang Bulu

Laporan langsung koresponden poskota.co.id, Muhammad Afdal dari Amerika Serikat tentang situasi Washington DC jelang pelantikan Joe BIden-Kamal Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden. 

Terkait langkah-langkah politik kebijakan Donal Trump tersebut, Afdal menambahkan bahwa anggota kongres di parlemen telah menyiapkan langkah pemakzulan terhadap Trump agar yang bersangkutan dapat diproses secara hukum dan membawa Trump ke pengadilan.

Menyikapi sikap Trump ini, Joe Biden menyatakan bahwa pihaknya mendukung berbagai langkah hukum kepada pelanggar konstitusi Amerika Serikat.

Dalam pernyataannya Joe Biden mengatakan bahwa penegakan hukum tidak boleh tebang pilih. Joe Biden bahkan menyatakan bahwa pelaku kekacauan bukan merupakan kejahatan namun pemberontakan. 

Baca juga: Janji Joe Biden Legalkan Ganja sampai Lindungi Kaum Muslim dan LGBT

Seperti diberitakan sebelumnya dalam pengamanan pelantikan Joe Biden sebagai Presiden dan Kamal Harris sebagai Wakil Presiden, pengamanan ketat dilakukan pemerintah lokal.

Washinton DC diterapkan zona militer dengan mengerahkan 25 ribu tentara nasional bersenjata lengkap. Pagar setinggi 3 dipasang guna sterilisasi area pelantikan.

Berbeda dengan pelantikan presiden sebelum-sebelumnya, pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris tidak akan dihadiri pendukungnya.

Sebagai gantinya area National Mall telah dipasang 400 ribu bendera sebagai pengganti pendukung. (afdal/ruh)

Tags:
joe bidenkamal harrispelantikan joe biden kamal harrispelantikan presiden asDonald Trump

Guruh Nara Persada

Reporter

Guruh Nara Persada

Editor