JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat agar terus waspada terhadap Covid-19, karena bisa menyebabkan terjadinya pneumonia, peradangan paru-paru yang disebabkan infeksi oleh SARS - CoV-2.
Demikian disampaikan Dr. dr Agus Dwi Susanto SpP(K), Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan dalam acara diskusi secara daring dari Graha BNPB Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Diskusi bertema "Kupas Tuntas Covid-19 dan Paru-paru" juga menghadirkan pembicara dr. Siti Chandra Widjanantie SpKFR (K), Konsultan Rehabilitasi Respirasi/Spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi/ Ketua KSM Rehabilitasi Medik RSUP Persahabatan dipandu host Egiet Hapsari.
Baca juga: Bayi Keluarga Tak Mampu Sakit Paru-Paru, Kemensos RI Segera Respon Kasus
Dr Agus mengungkapkan bahwa pneumonia ini sebenarnya merupakan terminologi umum yang bisa muncul bukan hanya karena Covid-19, tapi juga bisa disebabkan oleh virus, bakteri dan juga jamur serta mikro organisme dalam tubuh kita.
"Peradangan paru-paru ini berbeda dengan disebabkan oleh penyakit TBC yang juga disebabkan karena adanya virus dan juga mikro organisme," katanya.
Namun, lanjut dia, pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19 maka disebut pneumonia Covid-19. "Ini membuat radang paru kita terinfeksi yang disebabkan oleh Pneumonia SARS-CoV-2," terang dr Agus.
Baca juga: Jokowi: Tahun 2021 Momentum Indonesia Bangkit dari Krisis Akibat Covid-19
Menurut dia, paru-paru akan terjadi peradangan yang luas, peradangan ini kalau dalam bahasa kasar disebut pembengkakan, sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan oksigen.
"Oksigen yang masuk akan terganggu karena peradangan tersebut, sehingga mengakibatkan paru-paru kita tidak bisa berkembang maksimal akibat infeksi yang terjadi pada kondisi lebih berat," imbuh dr Agus.
Agus menjelaskan bahwa penyakit yang disebabkan oleh Covid-19 ada derajatnya, dari mulai tanpa gejala, kemudian ada gejala ringan pilek, batuk, sakit tenggorokan, pegal pegal-pegal dan demam.
Selain itu, adanya gejala sedang, dan kalau sudah muncul gejala berat bisa ditandai dengan kekurangan oksigen.
"Sedangkan gejala kritis sangat, sangat berat yang bisa menyebabkan gagal pernapasan. Kalau dilihat dari derajat gejala tersebut maka mereka yang mengalami gejala sedang, berat, kritis maka itu sudah terjadi pneumonia," pungkas dr Agus. (johara/ys)