Tongkat Estafet Kapolri

Rabu 20 Jan 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi. (ist)

Ilustrasi. (ist)

SUKSESI kepemimpinan Polri dalam waktu dekat dilakukan. Hari ini, Rabu (20/1/2021), DPR RI akan menggelar fit and proper test atau uji kelayakan terhadap calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo. Meski terkesan hanya formalitas, uji kelayakan dan kepatutan tetap diperlukan.

Selain untuk menakar kemampuan calon pejabat, fit and proper test juga bertujuan mengetahui arah kebijakan yang akan dijalankan. DPR sebagai wakil rakyat punya hak menilai, wajib memberi masukan dan mengoreksi konsep serta kebijakan calon pejabat yang diuji.

Seperti diketahui, Komjen Lystio Sigit ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk memangku jabatan Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan memasuki pensiun. Tongkat estafet dari Idham ke Listyo Sigit segera akan diserahkan dan paling lambat akhir bulan ini.

Baca juga: Optimisme Menatap 2021

Sederet tugas menanti, dan segudang harapan rakyat harus dijawab oleh Kapolri baru dengan karya nyata. Ekspektasi rakyat begitu besar terhadap korps Polri, siapa pun pemimpinnya. Karenanya, paradigma Polri sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat jangan hanya slogan.

Motto Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya (Promoter) juga jangan sebatas jargon semata. Karena selama ini acapkali rakyat kecewa dengan kinerja aparat kepolisian. Terlebih tantangan Polri ke depan semakin besar di era globalisasi dan di tengah teknologi yang kian pesat. Promoter yang menjadi motto kepolisian wajib diwujudkan oleh Kapolri baru.

Ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi juga pantas disematkan kepada Jenderal Idham Azis atas dedikasi dan prestasinya. Jenderal yang dikenal tegas, tak banyak bicara, namun banyak kerja. Idham juga dikenal rendah hati dan komunikatif hingga membuatnya dekat dengan semua kalangan.

Baca juga: Beda Pemimpin Beda Kebijakan

Selama 14 bulan memimpin Polri di tengah Pandemi Covid-19, Idham banyak menorehkan prestasi. Kasus-kasus besar yang menjadi sorotan publik, berhasil diungkap. Seperti kasus teror air keras yang dialami penyidik utama KPK, Novel Baswedan. Kemudian penangkapan buronan kakap, Joko S Chandra di Malaysia, sekaligus menyeret dua jendral Polri ke meja hijau. Ini patut diapresiasi.

Publik kini menaruh harapan besar pada Listyo Sigit untuk menakhodai Polri dengan profesional sehingga kondisi kamtibmas di negeri ini aman dan damai.**

Berita Terkait

Sosialisasi Mitigasi Bencana di Jakarta

Kamis 21 Jan 2021, 06:00 WIB
undefined

Lagi, Fenomena Gunung Es Pandemi Covid-19

Rabu 27 Jan 2021, 06:00 WIB
undefined
News Update