JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Momen liburan panjang Natal dan Tahun baru membuat Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, tumbang sebagai pemecah rekor zona hijau Covid-19.
Bagaimana perubahan itu bisa terjadi di Ngada?. Dr Sonny Harry B. Harmadi, selaku Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 menilai perubahan itu bisa terjadi.
Menurut pejabat Satgas itu, saat ini sudah alarm bagi kita, bahwa penyebaran Covid-19 sudah terjadi dimana-mana.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 12.568 Orang, Satgas Imbau Terapkan Prokes Ketat
"Ini menjadi alarm (peringatan) bagi kita semua bahwa tidak ada satu pun daerah yang aman 100 persen dari Covid-19," kata dr Sonny dalam acara talkshow secara daring dari Graha BNPB Jakarta, Rabu (20/1 /2021).
Acara talkshow bertema : "Membendung Covid-19 di Daerah Hijau: Mengembalikan Ngada ke Zona Hijau" juga menghadirkan pembicara : Bupati Ngada Paulus Soliwoa, Ketua Tim Periset Pemberdayaan, Edukasi Dan Literasi Terkait Covid-19 Untuk Perubahan Perilaku Komunitas UI, Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, drPH dan host : Maria Y. Benjamin.
Dr Sonny mengungkapkan kita masih ingat bahwa pandemi ini berawal dari satu orang, sehingga sekarang menginfeksi 96, 6 juta orang di seluruh dunia "Jadi dari satu menjadi 96,6 juta orang karena penularan dari orang ke orang bukan dari binatang ke orang," terang dr Sonny.
Dia mengatakan bahwa kita harus mengingatkan semua pihak, termasuk seluruh daerah di Indonesia yang masuk zona hijau, bahwa potensi selama pandemi tetap ada terjadinya perubahan dari zona hijau, ke zona kuning atau zona merah, atau sebaliknya.
"Karena memang tidak ada satupun tempat di dunia yang terbebas 100 persen. Oleh karena itu pencegahan itu lebih baik, lebih mudah dan murah, karena itu kita harus selalu menerapkan protokol kesehatan," ungkap dia.
Ia menekankan Kabupaten Ngada harus mendorong pengetahuan masyarakat bagaimana mencegah penularan Covid-19 di tengah masyarakat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun).
Baca juga: Satgas Sebut Kapasitas Testing Covid-19 Indonesia Sudah Lebihi Standar WHO
Dr Sonny menjelaskan di awal pandemi yang terjadi di dunia, bahwa di Indonesia saat belum pandemi tapi ada satu, dua kasus yang terjadi.
Namun bagaimana saat itu sudah terjadi kesadaran di masyarakat dengan membatasi mobilitas, mengurangi aktivitas dan juga meniadakan kegiatan sosial, termasuk kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
"Sebab itu, Bupati Ngada untuk terus mendorong kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M selagi kasus positif Covid-19 di Ngada masih sedikit," dr Sonny menambahkan. (johara/win)