Pelantikan Marullah Matali Sebagai Sekda DKi. (Ist)

Induk

Tantangan Sekda DKI

Selasa 19 Jan 2021, 06:00 WIB

MENURUNKAN angka penyebaran Covid-19 dan memulihkan ekonomi masyarakat menjadi prioritas tugas Pemprov DKI Jakarta di era sekarang ini.

Tugas ini pula yang diamanatkan Gubernur Anies Baswedan kepada Marullah Matali yang Senin(18/01/2021) kemarin dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta.

Tugas ini sebagai tantangan, sekaligus peluang bagi pejabat baru. Kita meyakini di balik tantangan sejatinya terdapat peluang sepanjang jeli mencermati situasi.

Kita berharap dengan pengalaman yang cukup mumpuni di bidang pemerintahan daerah, dengan latar belakang penugasan yang telah digeluti selama ini, Sekda yang baru akan mampu mengubah tantangan menjadi peluang.

Baca juga: Setelah Dilantik Jadi Sekda DKI, Marullah Matali Fokus Penanganan Covid-19

Kita tahu, DKI Jakarta masih menjadi penyumbang terbesar penambahan kasus positif Covid-19. Pada Senin ( 18/01/2021) misalnya terdapat penambahan 9.086 kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga secara nasional menjadi 917.015 orang.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 2.361 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 1.559 kasus dan Jawa Barat sebanyak 1.485 kasus.

Begitu pula hari - hari sebelumnya, Jakarta masih menduduki peringkat pertama pertambahan kasus.

Banyak faktor penyebabnya, selain intensitas kegiatan ekonomi, meningkatnya mobilitas penduduk di dalam kota, dari dan ke luar kota.

Baca juga: Marullah Resmi Dilantik Sebagai Sekda DKI, Anies Baswedan Berikan Pesan Ini

Kita pun tahu, tingginya pergerakan masyarakat menjadi ciri khas kota besar seperti Jakarta, begitu pembatasan dilonggarkan.

Kita dapat menyaksikan, meski terdapat pembatasan, tetapi pergerakan masyarakat tetap tinggi, kegiatan ekonomi tetap berjalan.

Di satu sisi, kondisi seperti ini mendukung percepatan pemulihan sosial ekonomi masyarakat, di sisi lain berpotensi menyebarkan virus. Apalagi, jika dalam beraktivitas kurang didukung prokes yang ketat.

Fakta tak terbantahkan, pemulihan ekonomi terdukung jika terdapat pelonggaran mobilitas penduduk. Kian ketat pembatasan, akan menghambat pemulihan.

Opsi saat ini adalah pelonggaran bertahap dilakukan, tetapi dengan pengawasan. Ini dapat berjalan, jika didukung partisipasi masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Kuncinya menggerakkan masyarakat ikut peduli dan berpartisipasi. 

Inilah tantangan, sekaligus peluang. (*)

Tags:
tantangan-sekda-dkiInduksekda dki marullah mataliMarullah Matali

Reporter

Administrator

Editor