TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Sehari pasca meninggalnya pendakwah dan ulama berkewarganegaraan Indonesia, Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber, tidak terlihat kerumunan peziarah yang datang ke makamya.
Sekuriti Pondok Pesantren Daarul Quran, Sutari mengatakan, hanya keluarga yang diizinkan datang untuk berziarah ke makam yang berlokasi di Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang itu.
"Ada sekitar 15 orang anggota keluarga Syekh Ali yang datang untuk berziarah," ujar Sutari kepada poskota.co.id saat ditemui di lokasi, Jumat (15/1/2021).
Sutari mengatakan, lantaran saat ini Kota Tangerang masih dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sehingga membuat pihak yayasan belum mengizinkan warga luar datang untuk berziarah.
"Tadi ada beberapa orang warga yang datang ingin berziarah, namun kita belum mengizinkan dan akhirnya mereka langsung pergi," katanya.
Baca juga: Setelah Satu Jam Disemayamkan, Jenazah Syekh Ali Jaber Dibawa ke Ponpes Daarul Qur'an
Untuk santri sendiri, lanjut Sutari, belum ada yang ziarah dikarenakan aktivitas belajar mengajar belum mulai masuk.
"Yang sholat Jumat (di dalam komplek pondok pesantren) hanya karyawan saja. Kalau untuk santri insyaallah baru mulai masuk awal Februari," jelasnya.
Seperti diketahui Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber adalah pendakwah dan ulama berkewarganegaraan Indonesia.
Ia juga menjadi juri pada Hafiz Indonesia dan menjadi da'i dalam berbagai kajian di berbagai stasiun televisi nasional.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia hari ini di RS Yarsi. Syekh Ali Jaber meninggal setelah 19 hari dirawat di rumah sakit.
Syekh Ali Jaber sebelumnya dirawat di rumah sakit karena terpapar Covid-19. Namun, sebelum meninggal, Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19. (toga/tha)