JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Gempa bumi berkekuatan 6,2 Magnitudo di Majene, Sulawesi Barat pada Jumat (15/01/2020) dini hari menyebabkan tiga orang meninggal dunia, 24 orang luka-luka dan 2.000 orang terpaksa mengungsi.
Gempa berkekuatan cukup besar tersebut terjadi sekitar pukul 01.28 WiTA. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat, tepatnya 6 kilometer Timur Laut Majene dengan kedalaman 10 Km.
Goncangan gempa ini juga terasa hingga wilayah Palu, Sulawesi Tengah dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Tidak Berpotensi Tsunami, Gempa Kembali Guncang Majene Jumat Dinihari Dengan Kekuatan 6,2 Magnitudo
Gempa cukup dasyat tersebut mengakibatkan sejumlah infrastruktur rusak, seperti Kantor Gubernur Sulbar, Hotel Maleo dan rumah warga. Bahkan gempa mengakibatkan jaringan listrik padam.
Gempa juga mengakibatkan longsor di 3 titik, sepanjang jalan Poros Majene-Mamuju yang mengakibatkan akses jalan terputus.
Berdasarkan data sementara dari Kalaksa dan Sekretaris BPBD setempat, sedikitnya 62 rumah rusak , 1 puskesmas dan juga Kantor Danramil Malunda rubuh.
Baca juga: Majene Diguncang Gempa Berkekuatan M 5,9, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa berkekuatan 5,2 Magnitudo kembali terjadi pada pukul 02.28 WITA
Kondisi terakhir gempa berkekuatan kuat berlangsung selama 5-7 detik dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Majene dan Kabupaten Polowali Mandar.
Bencana tersebut membuat masyarakat setempat panik, dan berlarian keluar rumah.
Baca juga: 840 Kali Gempa Guncang Banten Sepanjang Tahun 2020, Meningkat Hampir 100 Persen
Hingga saat ini masyarakat masih di luar rumah mengantisipasi gempa susulan. Namun BMKG mengatakan gempa tidak berpotensi tsunami.
Sehari sebelumnya, Kamis (14/1/2021) gempa juga terjadi di wilayah Majene . Gempa yang pertama berkekuatan 5,9 magnitudo, dan tak lama kemudian kembali diguncang gempa dengan kekuatan yang sama.
Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene , Kabupaten Mamuju dan Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian.
Baca juga: Peramal Kawakan Mbak You Prediksi Tahun 2021 Bakal Banyak Fenomena Menggemparkan
Saat ini, kebutuhan mendesak yang diharapkan adalah bantuan sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis dan terpal.
BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, namun BMKG memberikan imbauan agar masyarakat tetap tenang dan untuk mempercayai sumber-sumber informasi yang resmi dan terverifikasi. (yono/tri)