MULAI hari ini diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kebijakan ini bukan semata mencegah penyebaran virus corona, tetapi sebagai upaya memulihkan perekonomian nasional.
Ada satu sisi yang dibatasi pergerakannya, aktivitasnya dan kegiatannya. Sisi lain, dipertahankan agar kegiatan ekonomi dapat berjalan normal.
Kalau pun dibatasi pada jam operasionalnya seperti kawasan bisnis, mall, pusat perbelanjaan yang hanya boleh buka sampai pukul 19:00 wib.
Untuk sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat beroperasi 100% dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Baca juga: Lihat Kalau Emak-emak Ngamuk
Begitu pun kegiatan konstruksi beroperasi 100% dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Kita meyakini terhadap kegiatan yang dibatasi seperti perkantoran (hanya 25 persen), kawasan kuliner ( makan di tempat 25 persen), tempat ibadah (50 persen) akan dipatuhi oleh para pengusaha, pemilik atau pengelola bisnis.
Sebab, sedikit terjadi pelanggaran akan menanggung tidak sedikit kerugian. Tak hanya sanksi denda atau ditutup usahanya, tetapi dampak buruk lainnya jika sampai ada yang terpapar Covid.
Yang perlu kita antisipasi adalah kegiatan esensial yang terkait kebutuhan pokok, kegiatan konstruksi dan aktivitas pusat perbelanjaan.
Mengapa? Jawabnya karena aktivitas berjalan normal, maka yang perlu diperketat adalah disiplin protokol kesehatan (prokes).
Baca juga: Kuncinya Pada Disiplin Diri
Data menyebutkan kurang disiplinnya prokes akan menyumbang meningkatnya penularan virus.
Penambahan angka positif belakangan ini hingga di atas 10 ribu per hari, tidak lepas dari menurunnya tingkat disiplin prokes 3M. Utamanya terkait dengan libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kita tahu, dampak libur panjang terhadap kenaikan kasus, baru dapat terdeteksi 2 pekan selesai akhir masa liburan.
Maknanya aktivitas normal di tempat - tempat umum, pada kegiatan yang mendatangkan kerumunan, berpotensi terjadinya pengabaian terhadap prokes 3M yang berdampak terjadinya penularan.
Artinya, pada sektor esensial dan kegiatan lain yang berjalan normal, tanpa adanya pembatasan, perlu pengawasan yang lebih ketat dalam penerapan 3M.
Kita berharap masyarakat yang berkegiatan di tempat ini hendaknya lebih disiplin prokes. Begitu juga masyarakat yang berkunjung ke kawasan tersebut seperti ke mall.
Ingat! Disiplin diri merupakan senjata ampuh yang harus dimiliki setiap orang yang mau sukses.
Disiplin 3M berarti akan menopang sukses beraktivitas, sukses pula mencegah penularan. ( jokles/tha)