Penyerbuan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Trump berbicara kepada pendukungnya dan mengatakan: "Kami tidak akan pernah menyerah."
Pada Kamis, Facebook mengatakan telah menangguhkan akun Trump "tanpa batas waktu".
Platform game Twitch juga memberlakukan larangan tanpa batas pada saluran milik sang presiden, yang telah dia gunakan selama aksi para pendukungnya. Begitu juga dengan Snapchat.
Baca juga: Kalah di Pilpres Amerika, Donald Trump Dikabarkan Digugat Cerai Melania
Dua toko memorabilia online Trump telah ditutup pada pekan ini oleh perusahaan e-commerce Shopify. Dan pada Jumat, Reddit melarang forum "donaldtrump" untuk para pendukungnya.
Selama ini Trump menggunakan Twitter untuk menyerang musuh-musuhnya, menyemangati sekutunya, memecat para pejabat, dan melampiaskan keluh-kesahnya, yang acap kali menggunakan huruf besar dan tanda seru untuk menggarisbawahi maksudnya.
Walaupun para pengkritiknya mengatakan bahwa semburan informasi yang salah, unggahannya memungkinkan Trump untuk melewati media arus utama dan langsung terhubung dengan hampir 89 juta orang pengikut.
Donald Trump menyukai keberadaannya di Twitter, dan hal itu adalah cara utamanya untuk menyampaikan pesannya. Dia menyukai format pendek, dia menyukai kemampuannya untuk menjangkau puluhan juta orang hanya dengan sekali mengklik sebuah tombol.
Baca juga: Diutus Presiden Jokowi, Luhut Bertemu Donald Trump
Fakta bahwa keputusan Twitter dibuat 48 jam setelah kerusuhan di Gedung Capitol pada Rabu menunjukkan bahwa hal ini bukanlah langkah yang mudah bagi raksasa media sosial itu.
Platform ini mendapat banyak keuntungan dari partisipasi Trump, dan
Twitter telah menjadi tempat untuk mendengar kabar terbaru dari orang paling berkuasa di dunia.
Tetapi Twitter telah bertindak karena sejumlah alasan. Penangguhan itu dilakukan karena kemungkinan dia menghasut kekerasan di masa depan.
Tapi itu juga lantaran kekuasaannya akan segera berakhir. Dia sekarang diperlakukan seperti anggota masyarakat biasa.(*/tri)